Kenikmatan Kue Putu
Saraswati Pramita
Saraswati Pramita
| 17-01-2025
Food Team · Food Team
Kenikmatan Kue Putu
Jika Lykkers sering melewati pasar tradisional atau daerah yang banyak penjual jajanan pasar, pasti tidak asing dengan aroma harum kue satu ini.
Selain enak dan kenikmatannya yang legendaris, putu ternyata juga masuk dalam daftar 50 kue terenak di dunia.
Penasaran bagaimana bisa? Yuk, simak sejarah dan fakta uniknya!
Kue Tradisional yang Legendaris
Kue putu memiliki ciri khas yang tak bisa salah lagi, yaitu bentuknya yang bulat dan berwarna hijau. Biasanya, kue ini diisi dengan kelapa parut yang sudah dikukus, dan diberi gula merah yang meleleh di dalamnya. Yang membuat putu begitu spesial adalah cara pembuatannya yang unik. Kue ini dimasak dengan cara dikukus dalam bambu, yang memberikan rasa khas dan aroma yang sulit untuk dilupakan.
Di Indonesia, kue putu bukan hanya jajanan pasar, tetapi juga bagian dari tradisi yang sudah turun-temurun. Konon, kue putu sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Jawa. Namun, sejarah putu tidak bisa dipisahkan dari pengaruh budaya Tiongkok yang dibawa oleh para pedagang. Dalam bahasa Tiongkok, ada istilah "putu" yang merujuk pada kue kukus. Jadi, bisa dibilang kue putu ini adalah gabungan antara tradisi lokal dan pengaruh luar. Menarik, bukan?
Kenikmatan Kue Putu
Mengapa Putu Bisa Masuk Daftar 50 Kue Terenak di Dunia?
Kue putu memang terlihat sederhana, tetapi jika Lykkers pernah mencicipinya, pasti tahu bahwa kenikmatannya tidak bisa diremehkan. Salah satu alasan mengapa putu masuk dalam daftar 50 kue terenak di dunia adalah rasanya yang unik. Kombinasi kelapa parut yang gurih dan gula merah yang manis memberikan perpaduan rasa yang pas di lidah. Ditambah dengan tekstur kue yang lembut dan kenyal, serta aroma bambu yang semakin meningkatkan kenikmatannya.
Selain itu, cara pembuatan putu yang masih tradisional membuatnya semakin istimewa. Proses memasak yang dilakukan dengan hati-hati dan penuh keterampilan ini memberikan cita rasa yang sulit ditiru. Setiap langkah pembuatannya membutuhkan kesabaran dan keterampilan tinggi, sehingga kualitas putu tetap terjaga. Bisa dibilang, kue putu adalah salah satu simbol kuliner Indonesia yang kaya tradisi.
Putu dan Ragam Variasinya
Meskipun kue putu umumnya terbuat dari bahan dasar yang sama, seperti tepung beras, kelapa parut, dan gula merah, ternyata ada banyak variasi putu yang bisa Lykkers temui di berbagai daerah. Di Bali, misalnya, Anda bisa menemukan putu bambu dengan isian kelapa parut yang lebih padat dan rasa gula merah yang lebih kuat. Sementara di Jakarta, kue putu cenderung lebih ringan dan tidak terlalu manis, memberikan sensasi rasa yang lebih segar.
Tidak hanya di Indonesia, putu juga memiliki variasi di beberapa negara lain. Di Malaysia, ada putu yang dikenal dengan nama "putu mayang," yang terbuat dari tepung beras dan kelapa parut, namun disajikan dengan warna-warni yang menarik. Di Singapura, putu juga menjadi jajanan populer yang bisa ditemukan di berbagai sudut kota, dengan rasa dan tampilan yang hampir mirip dengan putu khas Indonesia.
Putu dalam Dunia Kuliner Internasional
Lebih menarik lagi, kue putu ini tidak hanya dikenal di Asia Tenggara, tetapi juga mendapat pengakuan di dunia internasional. Kue ini masuk dalam daftar 50 kue terenak di dunia versi media kuliner internasional, berkat rasa dan proses pembuatannya yang otentik. Kue putu dianggap sebagai representasi kekayaan kuliner Indonesia yang menggugah selera. Putu juga menjadi contoh bagaimana makanan tradisional bisa bertahan dan berkembang meski zaman terus berubah. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak chef internasional yang tertarik membuat versi modern putu, dengan bahan-bahan lebih inovatif, namun tetap mempertahankan esensi rasa aslinya.
Kue putu mungkin tampak sederhana, tetapi sejarah dan kenikmatannya membuatnya jauh lebih berarti. Selain masuk dalam daftar 50 kue terenak di dunia, putu juga menjadi simbol keberagaman dan kekayaan kuliner Indonesia yang patut dibanggakan. Jadi, kapan lagi Lykkers bisa menikmati kue dengan cerita yang begitu kaya? Jangan lupa mencoba putu di pasar tradisional atau tempat jajanan, dan rasakan sendiri kenikmatannya!