Sejarah Teh
Ditha Anggraeni
Ditha Anggraeni
| 24-02-2025
Food Team · Food Team
Sejarah Teh
Beberapa minuman memiliki popularitas, signifikansi budaya, dan sejarah yang kaya seperti teh.
Namun, bagaimana minuman sederhana ini bisa berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai budaya di dunia? Mari kita jelajahi dunia teh, mulai dari asal-usulnya hingga berbagai jenis dan ritual yang ada.
Asal Usul Teh: Penemuan yang Tak Sengaja
Legenda mengatakan bahwa teh ditemukan pada tahun 2737 SM oleh Kaisar Tiongkok, Shen Nong. Konon, saat kaisar sedang duduk di bawah pohon, pelayannya sedang merebus air, dan beberapa daun dari pohon tersebut jatuh ke dalam panci. Tertarik dengan aroma yang muncul, kaisar mencicipi cairan tersebut, dan sejak saat itu teh pun lahir.
Walaupun kebenaran cerita ini masih diperdebatkan, tidak diragukan lagi bahwa asal usul teh terletak di Tiongkok, tempat pertama kali teh ditanam dan dikonsumsi sebagai minuman obat. Teh kemudian menyebar ke Jepang pada abad ke-8, dan pada abad ke-17, teh mencapai Eropa, di mana minuman ini menjadi favorit di kalangan elit.
Jenis-jenis Teh: Dunia Penuh Rasa
Meskipun ada berbagai jenis teh yang tersedia saat ini, semua teh berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis. Perbedaan rasa, warna, dan aroma teh bergantung pada bagaimana daun-daun tersebut diproses. Berikut adalah jenis-jenis teh utama:
1. Teh Hijau
Teh hijau dibuat dari daun yang tidak teroksidasi, sehingga prosesnya lebih sedikit dibandingkan teh lainnya. Hal ini memungkinkan teh hijau mempertahankan kandungan antioksidan dan nutrisi yang lebih tinggi. Teh hijau dikenal dengan rasa yang ringan dan segar, dan sering dirayakan karena manfaat kesehatannya, seperti peningkatan fungsi otak dan pembakaran lemak.
2. Teh Hitam
Teh hitam adalah teh yang sepenuhnya teroksidasi, sehingga memberikan rasa yang lebih kuat dan warna yang gelap. Kandungan kafeinnya lebih tinggi dibandingkan teh hijau dan menjadi minuman pagi yang populer di banyak negara. Teh hitam sering digunakan sebagai dasar untuk berbagai campuran, seperti Earl Grey dan chai.
3. Teh Oolong
Teh oolong berada di antara teh hijau dan teh hitam dalam hal oksidasi. Teh ini memiliki profil rasa yang kompleks, yang sering digambarkan sebagai floral atau buah-buahan. Teh oolong sangat digemari di Tiongkok dan Taiwan, dan sering disajikan dalam upacara teh tradisional.
4. Teh Putih
Teh putih adalah jenis teh yang paling sedikit diproses. Dibuat dari daun muda dan pucuk-pucuk daun, teh putih memiliki rasa yang halus dan lembut, serta rendah kafein. Teh putih dihargai karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan rasa yang ringan dan menyegarkan.
5. Teh Herbal
Secara teknis, teh herbal (atau tisanes) bukanlah teh sejati, karena dibuat dari ramuan herbal, bunga, rempah, atau buah. Teh herbal yang populer meliputi chamomile, peppermint, dan hibiscus. Teh-teh ini bebas kafein dan sering digunakan karena khasiat menenangkan dan medisnya.
Ritual Teh: Tradisi Dunia
Teh lebih dari sekadar minuman; ia adalah sebuah ritual. Di seluruh dunia, berbagai budaya telah mengembangkan tradisi minum teh yang unik, masing-masing dengan adat dan etiket tersendiri.
1. Upacara Teh Tiongkok
Dikenal dengan nama "gongfu cha," upacara teh Tiongkok menekankan keterampilan dan ketelitian dalam menyeduh secangkir teh yang sempurna. Biasanya menggunakan teko tanah liat kecil untuk merendam daun teh oolong atau hijau. Upacara ini adalah pengalaman yang tenang dan meditatif.
2. Upacara Teh Jepang
Upacara teh Jepang, atau "chanoyu," adalah ritual yang sangat terstruktur, yang berfokus pada persiapan dan penyajian teh matcha (teh hijau bubuk). Ritual ini berakar pada filosofi Zen dan bertujuan untuk mempromosikan ketenangan dan keharmonisan.
3. Teh Sore Inggris
Mungkin upacara teh yang paling dikenal di dunia Barat, teh sore Inggris melibatkan menikmati secangkir teh hitam bersama sandwich jari, scone, dan kue-kue manis. Tradisi ini dimulai pada abad ke-19 dan menjadi acara sosial yang sering dikaitkan dengan keanggunan dan kesopanan.
4. Teh Mint Maroko
Di Maroko, teh adalah simbol keramahtamahan. Jenis teh yang paling populer adalah teh hijau yang diseduh dengan mint segar dan banyak gula. Teh ini dituangkan dari ketinggian ke dalam gelas kecil untuk menciptakan lapisan busa di atasnya. Biasanya, teh disajikan tiga kali, dengan rasa yang semakin berbeda pada setiap penyajian.
Sejarah Teh
Cara Menyeduh Teh yang Sempurna
Menyeduh teh adalah seni dan ilmu yang memerlukan perhatian. Berikut beberapa tips untuk mendapatkan rasa terbaik dari teh Anda:
1. Suhu Air
Setiap jenis teh membutuhkan suhu air yang berbeda. Teh hijau dan putih sebaiknya diseduh dengan air pada suhu antara 70°C hingga 80°C, sementara teh hitam dan oolong dapat diseduh dengan air yang lebih panas, sekitar 93°C.
2. Waktu Penyeduhan
Menyeduh teh terlalu lama bisa membuat teh menjadi pahit. Teh hijau dan putih hanya perlu diseduh selama 2-3 menit, sedangkan teh hitam sebaiknya diseduh selama 3-5 menit. Teh herbal bisa diseduh lebih lama, biasanya sekitar 5-7 menit.
3. Kualitas Daun Teh
Untuk rasa terbaik, gunakan daun teh longgar (bukan kantong teh). Daun teh longgar memungkinkan air mengalir lebih baik, menghasilkan rasa teh yang lebih penuh.
Baik Anda menikmati teh karena sejarahnya yang kaya, rasa yang beragam, atau manfaat kesehatannya, satu hal yang jelas: teh lebih dari sekadar minuman. Teh adalah tradisi, sebuah ritual, dan sumber kenyamanan bagi orang-orang di seluruh dunia. Dari jalan-jalan yang sibuk di London hingga kebun teh yang tenang di Jepang, teh terus menghubungkan orang-orang, satu cangkir pada satu waktu.