Dampak Gula

· Food Team
Kita semua tahu bahwa makanan manis seperti es krim, kue, dan cokelat memiliki daya tarik yang tak bisa ditolak. Bahkan, ada anggapan populer yang mengatakan bahwa "makanan manis bisa meningkatkan suasana hati," sehingga banyak dari kita yang tanpa ragu mengonsumsinya.
Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa camilan manis ini sebenarnya bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh Anda? Para ahli mengungkapkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat berisiko merusak kesehatan dan kesejahteraan kita. Mari kita telaah bersama kebenaran di balik efek buruk gula!
Makanan Manis Bisa Membuat Kulit Anda Kusam
Kita semua pasti sesekali menikmati makanan manis, tapi tahukah Anda bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat memengaruhi kulit Anda? Jika akhir-akhir ini Anda melihat lebih banyak jerawat muncul di wajah, coba pikirkan kembali, apakah kebiasaan makan manis Anda meningkat?
Ternyata, ada bukti yang jelas bahwa makanan manis dapat memperburuk masalah jerawat. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa semakin banyak gula yang kita konsumsi, semakin aktif kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak) dalam tubuh. Akibatnya, bakteri penyebab jerawat tumbuh lebih cepat, dan asam lemak yang dihasilkan menumpuk di dalam pori-pori kulit, sehingga menyulitkan kulit untuk mengelupas secara alami dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Selain itu, metabolisme gula dalam tubuh memerlukan vitamin B. Jika Anda mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan, vitamin B dalam tubuh akan berkurang, yang bisa turut berkontribusi pada timbulnya jerawat. Jadi, jika Anda ingin kulit yang lebih halus dan sehat, coba kurangi konsumsi gula dan pilih makanan yang kaya akan vitamin B seperti produk susu, telur, dan daging tanpa lemak.
Menurut Pedoman Diet Tiongkok 2016, asupan gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 50 gram per hari, dan idealnya berada di bawah 25 gram. Bagi Anda yang mencari pilihan lebih sehat, fokuslah pada makanan yang rendah gula atau bebas gula tambahan.
Makanan Manis Bisa Membuat Anda Lebih Mudah Lelah
Mungkin Anda sudah mendengar anggapan bahwa makanan manis bisa mengangkat suasana hati Anda. Tidak jarang kita mengonsumsi camilan manis saat merasa lelah atau tertekan, berharap gula dapat memberikan dorongan energi instan. Namun, apakah benar demikian?
Menurut para ahli, meskipun gula bisa memberi dorongan suasana hati sementara, efek ini tidak bertahan lama. Makanan yang mengandung banyak gula cepat diserap oleh sistem pencernaan, menyebabkan lonjakan gula darah yang pesat, diikuti dengan penurunan tajam. Efek roller coaster ini dapat membuat Anda merasa lebih lelah dan memengaruhi kestabilan emosi Anda. Jadi, camilan manis yang Anda pilih bisa jadi justru memberikan efek negatif dalam jangka panjang.
Fakta ini juga didukung oleh riset yang dilakukan oleh Universitas Warwick dan Universitas Humboldt di Inggris dan Jerman. Mereka meninjau lebih dari 31 studi dengan hampir 1.300 partisipan dewasa dan menyimpulkan bahwa setelah mengonsumsi gula, orang-orang merasa lebih lelah dan respons otak mereka melambat.
3 Situasi Ketika Gula Bisa Lebih Buruk untuk Kesehatan Anda
Meskipun kita tahu bahwa makanan manis bukan pilihan terbaik saat merasa lelah, ada beberapa situasi lain di mana gula bisa merugikan kesehatan Anda. Berikut adalah tiga kondisi di mana Anda sebaiknya menghindari makanan manis:
- Saat Anda Merasa Panas dan Iritasi Jika Anda mengalami gejala "panas" seperti sariawan, nyeri mata, atau mudah marah, konsumsi makanan manis justru bisa memperburuk kondisi tersebut. Terlalu banyak gula bisa menguras vitamin B dalam tubuh Anda, yang memperburuk gejala-gejala tersebut. Selain itu, makanan manis dapat memengaruhi nafsu makan dan membuat perut terasa kembung, sehingga mengganggu asupan nutrisi yang Anda butuhkan.
- Saat Menstruasi Pada masa menstruasi, rasa sakit seringkali disebabkan oleh kontraksi rahim dan penyempitan pembuluh darah. Karena gula dapat mengganggu penyerapan vitamin dan mineral yang membantu merilekskan otot serta meredakan kram, mengonsumsi makanan manis selama periode ini dapat memperburuk rasa sakit Anda. Gula juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan gula darah, yang pada gilirannya mengganggu keseimbangan hormon dan memperburuk gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
- Saat Anda Lapar Pernahkah Anda merasa sangat lapar dan langsung mengonsumsi camilan manis? Ini bisa menjadi masalah. Saat perut kosong, gula diserap dengan cepat, menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam. Lonjakan gula darah ini kurang ideal, terutama bagi mereka yang memiliki masalah dalam mengontrol kadar gula darah. Kenaikan gula darah yang mendadak dapat merusak protein dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis seiring berjalannya waktu.
Cara Menikmati Camilan Manis dengan Bijak
Para ahli memberikan beberapa prinsip penting yang perlu Anda ingat ketika ingin menikmati makanan manis agar dampaknya pada kesehatan dapat diminimalkan.
Makan Makanan Manis Sebelum Makan Utama Di banyak negara Barat, makanan manis biasanya disajikan setelah makan. Namun, di Tiongkok, lebih baik menikmati camilan manis sebelum makan. Hal ini karena proses metabolisme tubuh kita berbeda, dan makan makanan manis setelah makan berat justru bisa membebani sistem pencernaan dan berisiko menyebabkan penambahan berat badan. Dengan makan camilan manis sebelum makan utama, Anda juga akan cenderung makan lebih sedikit dan menghindari kebiasaan makan berlebihan.
Nikmati dalam Porsi Kecil dan Jangan Berlebihan Jika Anda menikmati kue atau pastry, sebaiknya jangan berlebihan. Satu porsi kecil sudah cukup untuk memuaskan rasa ingin makan manis Anda! Ingat juga bahwa makanan manis dari toko kue atau kedai dessert sering kali tidak mencantumkan label bahan, jadi penting untuk memerhatikan jumlah yang Anda konsumsi. Jika Anda membeli lebih dari yang bisa Anda habiskan, simpanlah di lemari pendingin dan makanlah dalam waktu 48 jam.
Padukan dengan Air atau Teh Jika Anda menikmati camilan manis, hindari memadukannya dengan minuman manis lainnya. Sebagai gantinya, pilihlah air putih, teh, atau infus herbal ringan. Minum air putih atau teh saat menikmati makanan manis dapat membantu mengurangi rasa manis, membuat Anda merasa kenyang lebih lama, serta menyeimbangkan kadar gula darah.
Perbanyak Buah dan Sayuran pada Makan Berikutnya Setelah mengonsumsi camilan manis, sangat disarankan untuk fokus pada makan berikutnya dengan menambahkan lebih banyak buah, sayuran, dan makanan kaya serat. Ini akan membantu tubuh Anda memproses dan mengeluarkan gula yang baru saja Anda konsumsi, sekaligus mengganti nutrisi yang hilang.
Jadi, meskipun sesekali menikmati camilan manis tidaklah berbahaya, yang terpenting adalah menjaga moderasi. Semoga artikel ini membantu Anda memahami dampak tersembunyi dari gula dan membuat Anda lebih bijak dalam memilih camilan. Mari kita jaga kesehatan tubuh dan tetap menikmati camilan manis secara seimbang! Apa camilan manis favorit Anda, dan bagaimana Anda mengatur asupan gula? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!