Jus atau Buah Utuh
Farzan Gunadi
| 07-04-2025

· Food Team
Hallo, Lykkers! Apakah Anda pernah bertanya-tanya apakah minum jus segar lebih baik daripada makan buah dan sayur utuh?
Banyak orang percaya bahwa juicing adalah cara yang hebat untuk meningkatkan asupan nutrisi, tetapi apakah itu benar-benar pilihan yang paling sehat? Mari kita jelajahi fakta-fakta ini bersama dan cari tahu apakah juicing benar-benar memiliki manfaat sebanyak yang diklaim!
Apa yang Terjadi Saat Kita Membuat Jus?
Juicing adalah proses untuk mengekstrak cairan dari buah dan sayur segar, biasanya menggunakan mesin juicer. Cairan ini mengandung konsentrasi tinggi vitamin, mineral, dan senyawa tanaman. Namun, selama proses ini, serat dari buah atau sayuran biasanya dihilangkan, yang secara signifikan mengurangi nilai nutrisi dari jus tersebut.
Serat pangan memiliki peran penting dalam pencernaan, regulasi gula darah, dan kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan. Saat kita mengonsumsi buah dan sayur utuh, kita mendapatkan manfaat dari serat alami mereka yang membantu memperlambat penyerapan gula dan membuat kita merasa kenyang lebih lama. Sebaliknya, juicing menghilangkan sebagian besar serat ini, yang menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih cepat.
Apakah Kita Menyerap Lebih Banyak Nutrisi dari Jus?
Beberapa orang percaya bahwa juicing membuat tubuh lebih mudah menyerap nutrisi karena seratnya dihilangkan, sehingga vitamin dan mineral dapat diserap lebih cepat. Meskipun ini sebagian benar, tidak serta-merta berarti bahwa juicing lebih unggul daripada makan buah dan sayur utuh.
Saat kita makan buah dan sayur utuh, kita tidak hanya mendapatkan vitamin dan mineral, tetapi juga berbagai fitonutrien yang bekerja sama untuk memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan. Juicing memang menyediakan dosis tinggi nutrisi dalam setiap tegukan, tetapi tubuh Anda mungkin tidak sepenuhnya mendapat manfaat dari senyawa lain yang ada dalam serat.
Dapatkah Juicing Menjadi Bagian dari Diet Sehat?
Meski ada kekurangan dalam juicing, itu masih bisa menjadi tambahan yang berguna dalam diet kita, terutama bagi mereka yang kesulitan untuk mengonsumsi cukup buah dan sayur. Minum jus segar bisa menjadi cara yang praktis untuk meningkatkan asupan nutrisi, terutama bagi orang yang memiliki masalah pencernaan atau kondisi medis tertentu yang mengharuskan mereka menjalani diet rendah serat.
Namun, penting untuk tidak menggantikan seluruh buah dan sayuran dengan jus saja. Diet yang seimbang seharusnya mencakup makanan kaya serat yang mendukung pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu alternatif yang lebih baik adalah dengan membuang juicer dan menggunakan blender. Dengan blender, serat dari buah dan sayur tetap terjaga, memberikan minuman yang lebih bergizi dan memuaskan.
Cara Membuat Jus dengan Aman
Jika Anda memilih untuk menikmati jus segar, ada beberapa tips penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan keamanannya:
1. Minum Segera Setelah Dibuat – Jus yang baru dibuat sebaiknya langsung dikonsumsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Jika disimpan, pastikan untuk menyimpannya di kulkas dan minumlah dalam waktu 24 jam.
2. Pilih Jus yang Dipasteurisasi – Jika membeli jus kemasan, pilihlah jus yang dipasteurisasi untuk mengurangi risiko bakteri berbahaya.
3. Jangan Bergantung Hanya pada Jus – Pastikan untuk menyeimbangkan konsumsi jus dengan makanan utuh agar asupan serat tetap terjaga.
4. Batasi Gula Tambahan – Beberapa jus kemasan mengandung tambahan gula yang bisa berkontribusi pada kalori berlebih dan lonjakan gula darah. Sebaiknya pilih jus yang tidak mengandung tambahan gula atau buat jus sendiri di rumah.
Meskipun juicing bisa menjadi cara yang mudah untuk mengonsumsi vitamin dan mineral, itu tidak selalu lebih sehat dibandingkan dengan makan buah dan sayur utuh. Makanan utuh menyediakan serat, nutrisi yang seimbang, dan kontrol gula darah yang lebih baik. Jika Anda suka membuat jus, lakukan dengan moderasi dan pastikan bahwa buah dan sayur utuh tetap menjadi bagian utama dari diet Anda.