Mitos Buah

· Food Team
Pernah dengar nasihat klasik, “Makanlah setidaknya dua porsi buah setiap hari”? Kedengarannya mudah, ya? Tapi kenyataannya, banyak dari kita yang mungkin tanpa sadar salah cara saat mengonsumsi buah.
Bukan berarti buah itu buruk, justru sebaliknya! Tapi ada beberapa kebiasaan atau anggapan yang bisa bikin manfaat sehat dari buah jadi tidak maksimal. Jadi hari ini, yuk kita ngobrol santai sambil bayangin lagi duduk bareng sambil minum smoothie favorit, untuk bahas kesalahan umum soal buah yang sering banget terjadi!
1. Semua Buah Bikin Langsing? Ternyata Nggak Juga!
Banyak yang mengira makan buah otomatis bisa membantu menurunkan berat badan. Secara logika sih masuk akal, buah itu alami, tinggi serat, dan banyak yang kalorinya rendah. Serat dalam buah juga bikin kita kenyang lebih lama, jadi potensi untuk ngemil berkurang.
Tapi, tidak semua buah cocok untuk Anda yang sedang menjaga berat badan. Beberapa jenis buah seperti durian, alpukat, dan kelapa punya kandungan kalori dan lemak alami yang lebih tinggi. Buah-buahan manis seperti leci, mangga, anggur, atau buah kalengan juga tinggi gula, meskipun alami.
Apakah ini berarti buah-buahan itu harus dihindari? Tentu tidak. Tapi kuncinya adalah porsi yang tepat dan konsumsi yang seimbang. Kalau Anda ngemil buah manis seharian tanpa kontrol, jangan heran kalau angka di timbangan malah naik!
2. Minum Jus Lebih Sehat daripada Makan Buah? Salah Besar!
Siapa yang suka beli jus buah segar di pinggir jalan atau restoran favorit dan merasa sudah makan “sehat”? Ternyata, ini salah kaprah yang sering banget terjadi.
Ambil contoh jeruk. Satu buah jeruk bisa memberikan sekitar 3 gram serat. Tapi segelas jus jeruk (sekitar 240ml) yang dibuat dari dua jeruk, hanya menyisakan sekitar 0,5 gram serat. Itu artinya, jus kehilangan sebagian besar manfaat serat saat diproses.
Belum lagi, jus biasanya mengandung gula alami yang lebih terkonsentrasi. Tanpa sadar, Anda bisa mengonsumsi lebih banyak kalori hanya dari jus, apalagi kalau diminum seperti air putih sepanjang hari. Jadi, sesekali boleh minum jus, tapi lebih baik tetap makan buah utuh untuk manfaat maksimal.
3. Harus Makan Buah Sebelum atau Sesudah Makan?
Pertanyaan klasik: “Buah sebaiknya dimakan sebelum atau sesudah makan?”
Jawabannya: tergantung kebiasaan dan kebutuhan Anda.
Kalau dimakan sebelum makan, buah bisa membantu Anda merasa kenyang lebih cepat, sehingga bisa mencegah makan berlebihan. Tapi kalau dimakan setelah makan, buah tetap baik dan bisa membantu penyerapan vitamin seperti vitamin C dan zat besi dari makanan lainnya.
Camilan buah di antara waktu makan juga ide cerdas, terutama buat Anda yang mudah tergoda jajan manis atau makanan tinggi kalori saat siang menjelang sore. Intinya, tidak ada waktu yang "paling benar", yang penting konsisten dan sesuai kebutuhan tubuh Anda.
Buah Tetap Penting untuk Kesehatan Tubuh
Walau ada beberapa kesalahan umum, satu hal yang pasti: buah tetap sumber gizi yang luar biasa. Buah mengandung vitamin seperti A dan C, mineral penting seperti kalium dan magnesium, air, serat, dan zat fitonutrien yang membantu tubuh tetap sehat dan segar.
Karena tiap buah punya kandungan nutrisi yang berbeda, usahakan jangan hanya makan apel atau pisang saja. Coba variasikan dengan buah seperti beri, pepaya, kiwi, melon, semangka, atau nanas. Semakin berwarna mangkuk buah Anda, semakin lengkap gizi yang masuk ke tubuh.
Faktanya: Kita Masih Kurang Makan Buah!
Penelitian di Tiongkok dan tren yang mirip juga terlihat di banyak tempat, menunjukkan bahwa lebih dari 80% orang tidak cukup makan buah dan sayur setiap hari. Terutama di kalangan anak muda, pekerja kantoran, pria, dan mereka yang hidup sendiri.
Kalau dipikir-pikir, mungkin Anda juga termasuk, ya? Tapi jangan khawatir, dengan sedikit niat dan trik praktis, Anda bisa menambah asupan buah dengan mudah!
6 Cara Gampang Tambah Buah di Menu Harian Anda
- Bawa buah ke kantor: Pilih yang praktis dikupas seperti pisang, plum, atau pir. Cocok buat camilan sehat saat break.
- Pilih menu yang ada buahnya: Kalau makan di luar dan ada opsi menu dengan buah, pilih itu.
- Biasakan makan buah setiap hari: Mau sebelum atau sesudah makan, jadikan rutinitas harian.
- Pilih jus segar daripada minuman manis: Tapi tetap batasi porsinya, ya!
- Campur buah ke sarapan: Tambahkan potongan buah atau buah kering ke sereal, yogurt, atau salad.
- Ngemil pintar: Ganti camilan tinggi gula dengan kismis, kurma, atau aprikot kering.
Nah Lykkers, setelah tahu fakta-fakta tadi, bagaimana kebiasaan makan buah Anda selama ini? Mungkin sudah waktunya untuk eksplor buah-buahan yang belum pernah Anda coba, atau mulai bawa buah ke kantor sebagai teman ngemil.
Ingat, makan buah itu tidak perlu ribet dan tidak harus mahal. Buah hadir dalam berbagai rasa, warna, dan manfaat dan semua punya tempatnya di menu harian kita.