Tanggal 1 Mei setiap tahunnya selalu ditandai dengan berbagai aksi dan unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh. Namun, tahukah Anda bahwa peringatan ini tidak hanya sekadar momentum libur nasional atau ajang unjuk rasa? Di balik sejarahnya, Hari Buruh menyimpan kisah perjuangan keras para pekerja untuk mendapatkan hak-haknya yang layak.
Dalam artikel ini, Anda akan diajak menyelami sejarah kelam sekaligus penuh semangat dari May Day, termasuk peristiwa besar yang mengguncang kota Chicago dan mengubah arah perjuangan buruh di seluruh dunia.
Asal Usul May Day: Bukan Sekadar Tanggal Merah
Pada akhir abad ke-19, dunia kerja berada dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, para pekerja dipaksa bekerja hingga 14 jam sehari tanpa jaminan keselamatan maupun hak yang memadai. Saat itu, tidak ada ketentuan pasti soal jam kerja. Istirahat yang minim, upah yang rendah, serta beban kerja berlebihan menjadi keseharian bagi para buruh.
Melihat kondisi yang tak manusiawi itu, muncullah gelombang protes besar-besaran. Para buruh mulai menuntut satu hal yang terdengar sederhana, namun sangat berarti: delapan jam kerja per hari. Gerakan ini memuncak pada tanggal 1 Mei 1886, ketika ribuan buruh turun ke jalan di berbagai kota, salah satunya Chicago, yang kemudian menjadi pusat perhatian dunia karena satu kejadian besar.
Peristiwa Haymarket: Titik Balik dalam Sejarah Perburuhan Dunia
Peristiwa besar yang paling dikenang dalam sejarah Hari Buruh adalah Tragedi Haymarket. Kejadian ini berlangsung pada tanggal 4 Mei 1886, tiga hari setelah aksi damai besar-besaran digelar di Chicago. Awalnya, aksi berjalan dengan tertib. Para buruh berkumpul di Haymarket Square untuk mendengarkan pidato dan menyampaikan aspirasi mereka secara damai.
Namun, situasi berubah drastis ketika sebuah bom dilemparkan ke arah aparat keamanan. Ledakan tersebut menyebabkan kekacauan, menewaskan beberapa polisi dan warga. Setelah insiden itu, kepolisian menindak keras para demonstran. Beberapa pemimpin buruh ditangkap, bahkan ada yang dijatuhi hukuman berat meski tidak terbukti terlibat langsung dalam peledakan.
Meskipun insiden Haymarket menimbulkan ketakutan, ia justru menjadi simbol dari perjuangan dan pengorbanan kaum buruh. Tragedi ini menyadarkan dunia bahwa hak pekerja adalah hal yang tidak bisa diabaikan.
Tuntutan Umum yang Disuarakan Saat Hari Buruh Internasional
Hingga hari ini, Hari Buruh tetap menjadi ajang penting bagi para pekerja untuk menyuarakan hak mereka. Tuntutan yang sering muncul dalam peringatan May Day antara lain:
1. Penerapan Upah Layak
Para buruh menuntut agar upah minimum disesuaikan dengan kebutuhan hidup layak, termasuk kebutuhan keluarga, pendidikan anak, dan akses layanan kesehatan.
2. Penghapusan Sistem Outsourcing
Sistem kerja alih daya atau outsourcing seringkali dianggap merugikan karena tidak memberikan kepastian kerja dan perlindungan yang memadai bagi karyawan.
3. Jaminan Sosial dan Kesehatan
Buruh juga menginginkan jaminan sosial dan layanan kesehatan yang merata serta dapat diakses dengan mudah, termasuk bagi pekerja sektor informal.
4. Penolakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Sepihak
Dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu, buruh menuntut perlindungan hukum yang ketat terhadap PHK sepihak tanpa alasan yang jelas dan tanpa pesangon yang layak.
5. Keadilan Gender dan Kesetaraan Hak
Buruh perempuan, disabilitas, dan pekerja dari kelompok rentan lainnya menuntut perlakuan yang adil di tempat kerja.
May Day di Indonesia: Dari Aksi Massa Hingga Dialog Sosial
Di Indonesia, Hari Buruh sering diwarnai dengan demonstrasi damai di berbagai kota besar. Selain aksi unjuk rasa yang damai, beberapa organisasi buruh dan pemerintah melakukan dialog terbuka untuk membahas kebijakan ketenagakerjaan. Dalam beberapa tahun terakhir, tuntutan yang paling menonjol adalah revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan dan penolakan terhadap kebijakan upah murah.
Beberapa wilayah di Indonesia bahkan mengadakan kegiatan budaya dan edukatif sebagai bagian dari peringatan May Day. Hal ini menunjukkan bahwa Hari Buruh tidak semata-mata menjadi ajang protes, tetapi juga ruang untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hak-hak pekerja.
May Day bukan hanya sekadar tanggal merah di kalender. Ia adalah simbol dari perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan demi mendapatkan hak yang layak bagi seluruh pekerja. Dari tragedi Haymarket di Chicago hingga aksi buruh di Jakarta, semangat yang dibawa tetap sama: keadilan, kesejahteraan, dan martabat bagi semua pekerja.
simak video "Sejarah May Day atau Hari Buruh Internasional"