Ada satu jenis camilan yang hampir tak pernah absen dalam berbagai acara di Indonesia, entah itu arisan keluarga, perayaan ulang tahun, hajatan, hingga hari-hari besar nasional. Camilan itu dikenal dengan nama yang cukup unik: keripik kuping gajah. Namanya memang terdengar lucu, namun bentuk dan rasanya benar-benar memikat.

Camilan berbentuk spiral pipih ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki cita rasa manis dan gurih yang membuatnya digemari semua kalangan. Di balik tampilannya yang sederhana, keripik kuping gajah ternyata menyimpan sejarah, fakta menarik, serta resep mudah yang bisa Anda coba sendiri di rumah.

Asal-Usul Nama "Kuping Gajah"

Nama “keripik kuping gajah” diberikan karena bentuk camilan ini yang menyerupai telinga gajah, lebar, melingkar, dan berpola spiral dengan warna kontras seperti cokelat-putih atau hitam-putih. Namun, tak perlu khawatir, camilan ini murni terbuat dari adonan tepung dan tidak mengandung unsur hewani dari gajah ataupun bahan-bahan yang dilarang.

Meskipun tidak tercatat secara resmi dalam literatur sejarah kuliner, keripik kuping gajah telah lama dikenal di berbagai daerah Indonesia, terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Camilan ini sering dijumpai dalam toples-toples kue saat perayaan atau sebagai pelengkap saat menjamu tamu.

Camilan Tradisional yang Tak Pernah Tergantikan

Di tengah menjamurnya jajanan modern, termasuk camilan impor dari Tiongkok, Korea, dan negara lain, keripik kuping gajah tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Banyak orang yang mengaitkan camilan ini dengan kenangan masa kecil, saat duduk bersila di ruang tamu sambil menikmati teh hangat dan camilan buatan tangan ibu atau nenek.

Bentuknya yang cantik dan rasanya yang renyah manis membuat keripik ini cocok untuk segala suasana. Tak heran jika camilan ini juga mulai banyak dipasarkan dalam kemasan modern oleh para pelaku usaha kecil dan menengah.

Fakta Menarik Keripik Kuping Gajah

1. Tidak Ada Hubungannya dengan Gajah

Meskipun namanya terdengar seperti bagian tubuh hewan, keripik ini murni dinamai karena bentuknya saja. Sama sekali tidak menggunakan bahan hewani yang aneh atau langka.

2. Tersedia dalam Beragam Warna dan Rasa

Selain warna klasik cokelat-putih, kini banyak variasi keripik kuping gajah berwarna hijau pandan, merah muda stroberi, hingga oranye keju.

3. Bisa Bertahan Lama

Jika disimpan dalam wadah kedap udara, keripik ini bisa tahan hingga berminggu-minggu, menjadikannya stok camilan yang praktis di rumah.

4. Disukai Segala Usia

Anak-anak hingga orang dewasa senang menyantap keripik ini, menjadikannya camilan lintas generasi yang selalu relevan.

Resep dan Cara Membuat Keripik Kuping Gajah

Ingin mencoba membuat keripik kuping gajah sendiri di rumah? Berikut resep praktisnya:

Bahan-Bahan:

- 250 gram tepung terigu protein sedang

- 1 butir telur

- 50 gram gula halus

- 1 sdm margarin

- ½ sdt garam

- 1 sdm cokelat bubuk (atau pewarna makanan sesuai selera)

- Air secukupnya

- Minyak untuk menggoreng

Cara Membuat:

1. Campur Bahan Kering dan Basah

Campurkan tepung terigu, gula, garam, telur, dan margarin dalam wadah. Uleni sambil ditambahkan air sedikit demi sedikit hingga kalis dan tidak lengket.

2. Bagi Adonan

Bagi adonan menjadi dua bagian. Satu bagian dibiarkan polos, satu bagian lagi diberi cokelat bubuk atau pewarna makanan sesuai keinginan.

3. Gilas dan Tumpuk

Gilas masing-masing adonan menjadi lembaran tipis. Tumpuk adonan berwarna di atas adonan polos. Lalu, gulung rapat memanjang seperti membuat bolu gulung.

4. Dinginkan dan Iris Tipis

Simpan gulungan adonan dalam lemari pendingin selama 20–30 menit agar lebih mudah dipotong. Setelah itu, iris tipis-tipis membentuk lingkaran spiral.

5. Goreng hingga Renyah

Panaskan minyak, goreng potongan adonan dengan api sedang hingga berwarna keemasan dan renyah. Angkat dan tiriskan.

6. Sajikan atau Simpan

Keripik siap disajikan atau disimpan dalam toples kedap udara untuk dinikmati kapan saja.

Sentuhan Kreatif: Modernisasi Keripik Jadul

Kini, banyak pengusaha camilan yang membuat varian baru dari keripik kuping gajah dengan tambahan rasa dan tampilan yang lebih menarik. Ada yang menambahkan topping gula karamel, menggunakan pewarna alami dari buah, hingga membuat versi rendah kalori dengan metode panggang atau menggunakan air fryer.

Dengan sedikit sentuhan kreativitas, keripik jadul ini bisa tampil kekinian dan siap bersaing dengan jajanan luar negeri.

Keripik kuping gajah bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang budaya, kenangan, dan nilai kebersamaan. Camilan ini telah melintasi generasi dan tetap bertahan di tengah gempuran jajanan modern. Bentuknya yang artistik, rasa manis renyah, serta bahan dan cara membuat yang mudah menjadikannya pilihan favorit banyak orang.