Memilih Susu Formula
Farzan Gunadi
| 04-07-2025

· Science Team
Memilih susu formula terbaik untuk bayi bukan hal yang mudah, apalagi dengan banyaknya pilihan di pasaran. Label dan merek yang beragam bisa membuat orang tua baru merasa bingung. Padahal, apa yang diberikan pada bayi sangat penting karena berpengaruh pada pertumbuhan, kenyamanan, bahkan kualitas tidurnya.
Berita baiknya, Anda tidak perlu menjadi ahli untuk menentukan pilihan yang tepat. Dengan memahami beberapa hal penting dan mengenali kebutuhan si kecil, Anda bisa memilih susu formula yang paling sesuai. Yuk, simak langkah-langkah berikut agar tak salah pilih!
Langkah 1: Kenali Jenis Susu Formula yang Ada
Sebelum membeli, ada baiknya mengenal dulu tiga jenis susu formula yang umum tersedia:
- Susu formula berbasis susu sapi: Jenis yang paling sering dijumpai. Diproses khusus agar lembut di perut bayi dan diperkaya dengan nutrisi tambahan.
- Susu formula berbahan kedelai: Bisa menjadi alternatif jika bayi mengalami intoleransi laktosa atau tidak cocok dengan susu sapi.
- Susu formula hidrolisat: Susu ini sudah diproses agar protein di dalamnya terpecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah dicerna. Cocok untuk bayi dengan sistem pencernaan sensitif atau alergi.
Setiap bayi unik, jadi belum tentu susu yang cocok untuk satu bayi juga pas untuk bayi lain. Penting untuk mencoba dan mengamati bagaimana respon bayi terhadap susu yang diberikan.
Langkah 2: Sesuaikan dengan Usia Bayi
Susu formula biasanya dibedakan berdasarkan tahapan usia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang berbeda:
- Tahap 1 (0–6 bulan): Diformulasikan agar mirip dengan ASI, dengan kandungan yang lembut dan mudah diterima perut bayi.
- Tahap 2 (6–12 bulan): Ditambah zat besi dan nutrisi tambahan untuk mendukung pertumbuhan yang lebih aktif.
- Tahap 3 (12 bulan ke atas): Dirancang untuk mendukung pertumbuhan balita dengan tambahan kalsium dan vitamin.
Memilih susu sesuai usia sangat penting agar nutrisi yang didapatkan optimal dan sesuai kebutuhan tumbuh kembang si kecil.
Langkah 3: Waspadai Tanda-Tanda Alergi atau Ketidaknyamanan
Perhatikan beberapa tanda jika bayi mungkin kurang cocok dengan susu formula tertentu, seperti:
- Bayi sering rewel atau menangis setelah menyusu
- Sering muntah atau mengalami gumoh berlebihan
- Diare atau perubahan tekstur dan warna tinja
- Muncul ruam atau kulit kemerahan
- Sulit tidur atau menolak menyusu
Jika menemui tanda-tanda tersebut, konsultasikan dengan dokter anak. Dokter bisa membantu merekomendasikan susu hypoallergenic atau formula bebas laktosa.
Langkah 4: Perhatikan Komposisi Kandungan Nutrisi
Tidak semua susu formula punya kandungan yang sama. Pastikan untuk memilih susu yang mengandung:
- DHA dan ARA: Asam lemak yang penting untuk perkembangan otak dan mata.
- Zat besi: Penting untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan darah.
- Prebiotik dan probiotik: Membantu sistem pencernaan dan menjaga keseimbangan bakteri usus.
- Tanpa tambahan pemanis: Hindari formula yang mengandung gula berlebih atau sirup jagung.
Semakin sederhana dan seimbang komposisi susu formula, semakin baik untuk kesehatan bayi Anda.
Langkah 5: Pilih Bentuk Susu Formula yang Sesuai dengan Gaya Hidup dan Anggaran
Susu formula tersedia dalam tiga bentuk utama:
- Bubuk: Paling ekonomis, namun perlu waktu untuk menyiapkannya.
- Konsentrat cair: Lebih mudah dicampur, tapi biasanya lebih mahal dibandingkan bubuk.
- Siap minum: Tidak perlu dicampur, sangat praktis untuk perjalanan, namun harganya paling tinggi.
Sesuaikan pilihan dengan rutinitas harian dan anggaran keluarga. Bubuk cocok untuk penggunaan di rumah, sementara susu siap minum lebih praktis saat bepergian.
Langkah 6: Jangan Terlalu Sering Ganti Susu Formula
Jika memutuskan untuk mengganti susu, berikan waktu setidaknya beberapa hari hingga satu minggu agar bayi bisa beradaptasi. Pergantian yang terlalu sering bisa membuat pencernaan bayi bermasalah atau membingungkan bayi.
Amati dengan cermat bagaimana reaksi bayi setelah mengganti susu baru. Kesabaran adalah kunci agar transisi berjalan lancar.
Perjalanan menemukan susu formula yang tepat memang penuh trial and error. Apa yang cocok untuk anak lain belum tentu cocok untuk bayi Anda. Tapi itu bagian dari proses menjadi orang tua: belajar, mencoba, dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan si kecil.