Matcha atau Kopi Hari Ini?
Ayu Estiana
Ayu Estiana
| 30-07-2025
Food Team · Food Team
Matcha atau Kopi Hari Ini?
Matcha atau Kopi Hari Ini?
Hi, Lykkers! Kalian team matcha atau kopi nih? Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat, banyak orang mencari minuman yang bisa memberi dorongan energi untuk menjalani hari. Dua pilihan populer yang kerap dibandingkan adalah matcha dan kopi.
Keduanya mengandung kafein, dapat meningkatkan fokus, dan punya penggemar fanatik masing-masing. Tapi sebenarnya, mana yang lebih berkhasiat? Dan apakah keduanya bisa menimbulkan kecanduan?
Mari kita kenali manfaat, efek samping, dan potensi ketergantungan dari matcha dan kopi sebelum memilih mana yang paling cocok untukmu.
1. Kandungan Kafein: Siapa Lebih Kuat?
Kopi dikenal sebagai sumber kafein yang tinggi. Secangkir kopi hitam (sekitar 240 ml) mengandung antara 80–100 mg kafein, tergantung jenis biji dan cara penyeduhannya.
Sementara itu, matcha—serbuk teh hijau asal Jepang—mengandung kafein lebih rendah, yakni sekitar 30–70 mg per cangkir, tergantung takaran dan kwalitas matcha yang digunakan. Namun, matcha juga mengandung L-theanine, senyawa unik yang tidak ditemukan dalam kopi.
2. Manfaat Kesehatan: Tidak Sekadar Energi
Kopi:
- Meningkatkan fokus dan kewaspadaan secara cepat karena kandungan kafeinnya tinggi.
- Mengandung antioksidan seperti polifenol yang baik untuk kesehatan jantung dan metabolisme.
- Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi kopi dalam jumlah moderat dapat mengurangi risiko penyakit seperti Parkinson, diabetes tipe 2, dan kanker hati.
Matcha:
- Tinggi antioksidan jenis EGCG (epigallocatechin gallate), yang memiliki efek antiradang dan pelindung terhadap sel kanker.
- Kombinasi kafein dan L-theanine memberikan efek tenang namun fokus (calm alertness), membuatnya cocok bagi yang sensitif terhadap lonjakan kafein.
- Dikenal mendukung kesehatan otak, sistem imun, dan detoksifikasi alami tubuh.
3. Efek Kecanduan dan Ketergantungan
Kopi:
Kopi dapat memicu ketergantungan kafein lebih cepat. Konsumsi berlebihan (lebih dari 400 mg kafein/hari) bisa menyebabkan:
- Insomnia
- Anxiety
- Jantung berdebar
- Ketergantungan psikologis
Jika dihentikan tiba-tiba, seseorang bisa mengalami gejala withdrawal seperti sakit kepala, mudah marah, dan kelelahan.
Matcha:
Efek ketergantungan matcha lebih ringan karena kandungan kafeinnya lebih rendah dan adanya L-theanine yang menstabilkan efek stimulan. Gejala withdrawal jarang terjadi, dan bila ada, umumnya tidak separah kopi.
4. Cocok untuk Siapa?
- Kamu yang butuh energi instan dan sudah terbiasa dengan kafein tinggi: kopi bisa menjadi pilihan. Namun, hati-hati dengan frekuensi dan jumlahnya.
- Kamu yang ingin fokus lebih stabil dan tidak suka efek “crash” atau gelisah setelah minum kafein: matcha adalah opsi yang ideal.
- Penderita maag atau gangguan lambung: matcha biasanya lebih aman karena bersifat alkali dan tidak terlalu asam seperti kopi.
5. Pilihan Gaya Hidup
Kopi dan matcha tidak hanya soal kandungan, tapi juga gaya hidup. Pecinta kopi sering menikmati aromanya yang kuat dan sensasi ritual menyeduh. Sementara matcha menawarkan ketenangan dalam proses pembuatannya yang tradisional dan meditatif, sering diasosiasikan dengan mindfulness.
Matcha atau Kopi Hari Ini?
Matcha atau Kopi Hari Ini?
Tidak ada jawaban mutlak apakah kopi atau matcha lebih baik. Semuanya tergantung kebutuhan, kondisi tubuh, dan gaya hidup. Kopi unggul dalam hal dorongan energi cepat, sedangkan matcha memberi ketenangan dan fokus lebih seimbang. Keduanya memiliki manfaat kesehatan yang nyata, asalkan dikonsumsi dalam batas wajar.
Hal paling penting adalah mendengarkan tubuhmu. Jika kamu merasa cemas, sulit tidur, atau bergantung secara emosional pada minuman berkafein, mungkin saatnya mengevaluasi konsumsi harianmu.
Ingat, baik matcha maupun kopi bukan sekadar minuman, tetapi bagian dari keseharian yang bisa memberikan manfaat, asal kamu bijak menikmatinya.