Ragam Tumis Kangkung
Saraswati Pramita
Saraswati Pramita
| 11-08-2025
Food Team · Food Team
Ragam Tumis Kangkung
Hi, Lykkers! Siapa sih disini yang gak suka tumis kangkung? Tumis kangkung adalah hidangan sayur paling populer di Indonesia. Dengan bahan utama yang mudah ditemukan dan proses memasak yang cepat, hidangan ini menjadi favorit banyak keluarga dari berbagai kalangan.
Namun siapa sangka, di balik kesederhanaannya, tumis kangkung memiliki banyak wajah, setiap daerah di Nusantara menyajikannya dengan cara yang unik dan bercita rasa lokal.
Mari kita telusuri perbedaan tumis kangkung dari berbagai daerah di Indonesia, dan bagaimana satu bahan yang sama bisa menghasilkan beragam rasa yang kaya budaya.
1. Tumis Kangkung Jawa: Manis dan Lembut
Di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta, cita rasa tumis kangkung cenderung manis dan tidak terlalu pedas. Ini sesuai dengan karakter umum masakan Jawa yang mengedepankan keseimbangan rasa, dengan dominasi rasa manis dan gurih.
Bumbu dasar biasanya terdiri dari bawang merah, bawang putih, sedikit cabai, dan tambahan kecap manis. Terkadang juga ditambahkan terasi untuk memberikan sentuhan aroma khas. Tumis kangkung Jawa sering disajikan sebagai lauk pendamping nasi hangat dan tempe goreng, menciptakan kombinasi yang sederhana tapi memuaskan.
2. Tumis Kangkung Padang: Pedas dan Berani
Bergeser ke Sumatra Barat, tumis kangkung hadir dengan nuansa berbeda. Di dapur Minang, bumbu adalah segalanya. Tumis kangkung Padang biasanya dimasak dengan campuran cabai merah giling, bawang, serai, dan daun jeruk, bahkan kadang diberi santan encer.
Rasanya pedas, wangi, dan menggigit, menjadi cerminan karakter masakan Minang yang kaya rempah. Tak jarang, kangkung juga dicampur dengan udang atau irisan daging agar lebih berbobot.
3. Tumis Kangkung Betawi: Gurih dengan Sentuhan Terasi
Khas Betawi, tumis kangkung biasanya dimasak bersama terasi, cabai merah, bawang putih, dan tomat. Terasi memberi rasa gurih yang kuat dan aroma yang khas. Dalam beberapa versi, tumis kangkung Betawi juga bisa menggunakan ebi (udang kering kecil) untuk menambah cita rasa laut.
Rasanya gurih, agak pedas, dan sangat cocok disandingkan dengan nasi uduk atau nasi putih biasa.
4. Tumis Kangkung Kalimantan: Tambahan Daun Ulam dan Aroma Lokal
Di beberapa wilayah Kalimantan, tumis kangkung dimasak dengan tambahan daun ulam atau rempah khas hutan lokal seperti daun kucai atau kemangi. Bumbunya sederhana, namun kadang menggunakan ikan asin atau telur asin sebagai pendamping.
Tumis kangkung Kalimantan menonjolkan rasa alami sayur dan aromatik dari rempah lokal yang jarang ditemukan di daerah lain.
5. Tumis Kangkung Sulawesi: Pedas dan Beraroma Laut
Di Sulawesi, terutama Manado dan Makassar, tumis kangkung sering dimasak dengan ikan cakalang asap atau sambal roa. Hasilnya adalah tumisan kangkung dengan cita rasa pedas dan aroma laut yang sangat kuat.
Bumbu khas seperti rica-rica (cabai, bawang, jahe, dan jeruk nipis) membuat tumis kangkung di daerah ini benar-benar membangkitkan selera. Biasanya disajikan bersama nasi dan lauk ikan bakar atau dabu-dabu.
6. Tumis Kangkung Bali: Segar dan Berbumbu Bali
Tumis kangkung ala Bali tidak bisa dilepaskan dari bumbu base genep, yaitu campuran bawang putih, bawang merah, kunyit, lengkuas, jahe, cabai, dan terasi yang ditumis hingga harum. Tumisan ini biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng dan kadang ditambahkan sambal matah sebagai pelengkap.
Kangkung versi Bali terasa segar, gurih, dan kaya rempah, sesuai dengan karakter kuliner Bali yang berani dan aromatik.
Ragam Tumis Kangkung
Tumis kangkung adalah contoh sempurna bagaimana satu bahan yang sama bisa diolah dengan cara berbeda di berbagai penjuru Nusantara. Setiap daerah menambahkan sentuhan khas mereka, mulai dari rasa manis, pedas, hingga gurih laut, menciptakan keanekaragaman rasa yang merefleksikan budaya dan selera lokal.
Melalui tumis kangkung, kita bisa merasakan betapa kayanya Indonesia, tak hanya dalam keindahan alam dan bahasa, tetapi juga dalam piring makan kita. Jadi, lain kali ketika kamu menumis kangkung, coba tambahkan sedikit sentuhan dari daerah lain. Siapa tahu, kamu akan menemukan versi favoritmu yang baru.