Fakta Bumi Berhenti Bergerak
Ayu Estiana
Ayu Estiana
| 29-07-2025
Astronomi Team · Astronomi Team
Fakta Bumi Berhenti Bergerak
Tahukah Anda? Bumi tempat kita tinggal ini tidak pernah berhenti bergerak. Setiap detik, Bumi terus berputar pada porosnya dan juga berjalan mengelilingi Matahari.
Dua gerakan inilah yang membuat kita mengalami siang dan malam, serta pergantian cuaca sepanjang tahun. Tanpa dua gerakan ini, kehidupan di Bumi tidak akan berjalan seperti sekarang.

Apa Itu Rotasi Bumi?

Rotasi adalah gerakan Bumi berputar pada porosnya, yaitu garis imajiner yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Dibutuhkan waktu sekitar 24 jam bagi Bumi untuk menyelesaikan satu kali putaran penuh. Karena itulah kita mengalami siang dan malam.
Jika dilihat dari atas Kutub Utara, Bumi berputar berlawanan arah jarum jam. Saat bagian Bumi menghadap ke Matahari, wilayah itu mengalami siang. Sementara sisi yang membelakangi Matahari mengalami malam.
Tapi, poros Bumi tidak berdiri lurus. Poros ini miring sekitar 23,66 derajat terhadap jalur orbitnya. Kemiringan ini sangat penting karena menyebabkan terjadinya perubahan musim. Ketika satu belahan Bumi lebih condong ke arah Matahari, belahan itu mengalami musim panas. Sementara belahan lain yang menjauh dari Matahari mengalami cuaca dingin.

Revolusi Bumi: Perjalanan Tahunan Mengelilingi Matahari

Selain berputar pada porosnya, Bumi juga bergerak mengelilingi Matahari dalam jalur yang sedikit lonjong. Gerakan ini disebut revolusi. Untuk menyelesaikan satu kali putaran penuh mengelilingi Matahari, Bumi membutuhkan waktu sekitar 365 hari, itulah yang kita kenal sebagai satu tahun.
Karena posisi poros Bumi tetap miring sepanjang perjalanan ini, maka jumlah cahaya Matahari yang diterima oleh setiap wilayah berbeda-beda sepanjang tahun. Inilah yang menyebabkan terjadinya musim seperti musim panas, musim semi, musim gugur, dan cuaca dingin.
Perubahan musim ini sangat penting bagi alam. Tumbuhan, hewan, bahkan aktivitas manusia pun bergantung pada pola cuaca dan pergantian musim tersebut.

Apa yang Terjadi Kalau Bumi Tiba-Tiba Berhenti Berputar?

Sekarang bayangkan sebuah kejadian luar biasa: bagaimana jika Bumi tiba-tiba berhenti berputar?
Pertama, karena selama ini semua benda di Bumi ikut bergerak bersama rotasi planet, maka jika rotasi berhenti mendadak, semuanya akan tetap melaju karena gaya inersia. Benda-benda seperti kendaraan, bangunan, pohon, bahkan gunung bisa terlempar ke arah timur dengan kecepatan lebih dari 1.000 kilometer per jam! Kecepatan ini melebihi pesawat jet tercepat di dunia. Dampaknya akan berupa kehancuran hebat dalam sekejap mata.
Kedua, lautan akan meluap dan menghantam daratan dengan gelombang raksasa, menciptakan tsunami dahsyat yang belum pernah ada sebelumnya. Udara di atmosfer juga akan terus bergerak, menciptakan angin kencang dan badai yang sangat kuat.
Ketiga, jika Bumi tidak berputar tapi tetap mengelilingi Matahari, maka satu sisi planet akan terus menghadap Matahari selama berbulan-bulan, membuat suhu di sana sangat panas, bisa mencapai lebih dari 100 derajat Celsius. Sebaliknya, sisi lainnya akan berada dalam kegelapan dan suhu bisa turun sampai -60 derajat Celsius. Kedua kondisi ini sangat sulit untuk menunjang kehidupan.
Selain itu, medan magnet Bumi, yang terbentuk dari pergerakan inti cair di dalam planet, akan melemah dan bisa menghilang. Medan ini sangat penting karena melindungi Bumi dari radiasi luar angkasa yang berbahaya. Tanpa perlindungan ini, makhluk hidup bisa mengalami gangguan kesehatan akibat paparan radiasi.
Fakta Bumi Berhenti Bergerak

Bagaimana Jika Bumi Berhenti Mengelilingi Matahari?

Bagaimana jika Bumi tidak lagi bergerak mengelilingi Matahari? Saat ini, orbit Bumi membuat tarikan gravitasi Matahari dan gerakan maju Bumi saling seimbang. Tapi jika Bumi berhenti mendadak, keseimbangan itu hilang.
Bumi akan langsung tertarik jatuh menuju Matahari. Sebelum itu terjadi, semua benda di permukaan Bumi akan terlempar dengan kecepatan sekitar 30 kilometer per detik, itu lebih dari 100.000 kilometer per jam! Gesekan dengan atmosfer akan menciptakan panas yang luar biasa, membakar apapun yang terkena. Semua makhluk dan benda yang terlempar akan terbakar sebelum menyentuh tanah.
Jika Bumi tetap utuh dan terus jatuh menuju Matahari, maka dalam waktu sekitar 65 hari, planet ini akan hancur karena panas Matahari yang sangat kuat. Air laut akan menguap, daratan akan meleleh, dan Bumi bisa lenyap seluruhnya.

Mengapa Gerakan Bumi Sangat Penting?

Rotasi dan revolusi Bumi bukan sekadar membuat siang, malam, atau musim. Kedua gerakan ini menjaga keseimbangan alam dan membuat kehidupan bisa berjalan seperti sekarang.
Setiap kali Anda melihat matahari terbit, atau merasakan pergantian cuaca, itu adalah hasil dari gerakan Bumi yang terus berlangsung tanpa henti. Tanpa rotasi dan revolusi, kehidupan di Bumi mungkin tidak akan pernah ada.
Jadi, mari kita jaga planet ini sebaik-baiknya. Bumi bukan hanya tempat tinggal kita, tapi juga keajaiban alam semesta yang tidak bisa digantikan.