Misteri Galaksi Raksasa
Saraswati Pramita
| 29-07-2025

· Astronomi Team
Saat langit malam cerah, banyak bintang terlihat bersinar di atas kepala. Di antara jutaan cahaya itu, ada jalur terang membentang seperti kabut bercahaya, itulah Galaksi Bima Sakti, rumah kita di alam semesta.
Mungkin selama ini terlihat begitu luas dan megah. Tapi siapa sangka, ternyata ada galaksi lain yang ukurannya jauh lebih besar? Bahkan, ada yang ukurannya bisa bikin Bima Sakti terlihat seperti titik kecil. Salah satunya adalah galaksi raksasa bernama Arkonyus.
Seberapa Besar Galaksi Kita?
Galaksi kita, Bima Sakti, terbentang sekitar 180.000 tahun cahaya dari satu sisi ke sisi lainnya. Di dalamnya terdapat lebih dari 100 miliar bintang, termasuk Matahari. Di pusatnya, ada sebuah lubang hitam super besar yang dikenal dengan nama Sagittarius A*, yang massanya sekitar 4 juta kali lebih berat dari Matahari.
Lubang hitam ini sangat kuat, dan gaya gravitasinya membantu menjaga bintang-bintang tetap berada di dalam galaksi. Tapi meskipun besar, Bima Sakti hanyalah satu dari miliaran galaksi lain di alam semesta.
Arkonyus: Galaksi yang Jauh Lebih Besar dari Bima Sakti
Sekarang bayangkan sebuah galaksi yang ukurannya mencapai 16,3 juta tahun cahaya dari ujung ke ujung. Itulah Arkonyus, salah satu galaksi terbesar yang pernah diketahui.
Perbandingannya seperti ini: kalau Galaksi Bima Sakti sebesar piring makan, maka Arkonyus bisa diibaratkan seluas lapangan sepak bola bahkan lebih. Galaksi tetangga kita, Andromeda, yang sudah dianggap besar, juga tampak kecil bila dibandingkan dengan Arkonyus.
Kenapa Arkonyus Bisa Tumbuh Sebesar Itu?
Bagaimana bisa Arkonyus tumbuh sebesar itu? Rahasianya terletak pada proses kosmik yang berlangsung selama miliaran tahun. Di alam semesta, galaksi berkembang dengan saling bergabung. Ketika dua galaksi saling mendekat, mereka menyatu dan menjadi satu sistem yang lebih besar.
Arkonyus kemungkinan sudah terbentuk sejak sangat lama. Karena sudah ada sejak awal sejarah alam semesta, ia punya banyak waktu untuk "mengumpulkan" galaksi-galaksi kecil di sekitarnya. Hasilnya, terbentuklah sistem raksasa yang luar biasa besar ini.
Apa yang Menjaga Arkonyus Tetap Kuat?
Sama seperti Bima Sakti, Arkonyus juga punya lubang hitam super besar di tengahnya. Tapi ukurannya jauh lebih dahsyat, diperkirakan massanya sekitar 400 juta kali lebih berat dari Matahari.
Gravitasi lubang hitam ini sangat kuat, menarik bintang-bintang dan material di sekitarnya untuk membentuk inti galaksi.
Meskipun sangat besar, Arkonyus tidak akan runtuh karena bintang-bintangnya tersebar cukup jauh, tidak saling bertabrakan. Justru jarak antar bintang itulah yang membuat galaksi bisa tetap stabil.
Lebih Besar dari Arkonyus? Ada Lagi!
Arkonyus mungkin salah satu yang terbesar, tapi bukan yang paling besar di alam semesta. Di luar sana, ada struktur yang disebut superkluster, yaitu kumpulan ribuan galaksi yang saling terhubung oleh gravitasi.
satunya adalah Superkluster Laniakea, tempat Bima Sakti berada, yang mencakup sekitar 100.000 galaksi dan membentang sejauh 520 juta tahun cahaya.
Masih ada lagi struktur yang lebih besar, seperti Tembok Hercules–Corona Borealis, yang ukurannya bisa mencapai ratusan miliar tahun cahaya. Ukuran seperti ini sungguh sulit dibayangkan, bahkan untuk para ilmuwan sekalipun.
Mengapa Kita Tak Bisa Melihat Semuanya?
Walaupun teleskop semakin canggih, ada batas seberapa jauh cahaya bisa mencapai Bumi. Alam semesta terus berkembang dan beberapa bagian bergerak menjauh lebih cepat dari kecepatan cahaya. Artinya, ada cahaya dari galaksi-galaksi sangat jauh yang tidak akan pernah sampai ke kita.
Artinya, masih banyak hal yang belum bisa diketahui. Bisa jadi, ada galaksi lain yang lebih besar dari Arkonyus, tapi belum bisa dideteksi oleh manusia.
Apa Gunanya Mengetahui Ini Semua?
Mengetahui bahwa ada galaksi lain yang jauh lebih besar dari tempat tinggal kita bisa memberikan pandangan baru tentang posisi kita di alam semesta. Bumi hanyalah titik kecil di satu galaksi, dan galaksi kita pun ternyata hanya bagian kecil dari sesuatu yang jauh lebih besar.
Meski kecil, dari sinilah muncul kehidupan, rasa ingin tahu, dan kemampuan untuk meneliti ruang angkasa. Itu hal yang luar biasa dan membanggakan.
Yang Kecil Juga Penting
Meski Arkonyus mengesankan karena ukurannya, jangan lupakan bagian-bagian kecil yang menyusun alam semesta, bintang, planet, debu kosmik, dan benda langit lainnya. Tanpa mereka, galaksi tidak akan terbentuk.
Matahari, meski hanya satu bintang di antara miliaran lainnya, sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, setiap bagian dari alam semesta punya peran masing-masing.
Petualangan Menuju Alam Semesta Baru Dimulai
Menemukan galaksi besar seperti Arkonyus hanyalah awal. Masih banyak ruang dan waktu yang belum dijelajahi. Dengan bantuan teknologi dan semangat manusia untuk terus belajar, masa depan eksplorasi luar angkasa masih panjang dan penuh kemungkinan.
Bima Sakti mungkin bukan yang terbesar, tapi dari sinilah kita mulai mengenal dan memahami alam semesta yang begitu luar biasa luasnya.
Bagaimana menurut Anda? Pernahkah membayangkan kehidupan lain jauh di luar sana? Yuk, bagikan rasa ingin tahu dan pendapat Anda, karena kita semua adalah bagian dari perjalanan besar di tengah semesta ini.