Upacara Piala Dunia 2018
Farzan Gunadi
| 29-07-2025

· Sport Team
Biasanya, setiap awal Piala Dunia selalu dibuka dengan pesta meriah. Kembang api yang memukau, musik yang menggema, dan lautan penonton yang penuh semangat menjadi momen sakral yang menyambut turnamen sepak bola terbesar di planet ini.
Namun, pernahkah Anda membayangkan sebuah upacara pembukaan Piala Dunia yang terasa sangat sunyi dan sederhana, bahkan terkesan sepi? Mari kita ungkap bersama momen langka tersebut yang memegang rekor sebagai upacara pembukaan Piala Dunia paling low-key sepanjang sejarah.
Gemuruh Semangat di Setiap Pembukaan Piala Dunia
Seperti sebuah festival olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade, pembukaan Piala Dunia biasanya sarat dengan hiburan spektakuler. Penari, penyanyi, pertunjukan cahaya memukau, hingga ribuan penonton yang berteriak penuh semangat, semuanya menyatu menjadi panggung megah yang menandai awal perjuangan para pesepak bola terbaik dunia.
Namun, tidak setiap tahun menyuguhkan sensasi yang sama. Ada tahun-tahun di mana kemeriahan itu terasa biasa saja, bahkan terkadang membuat penonton bertanya-tanya.
Upacara Pembukaan Paling Sunyi Sepanjang Sejarah Piala Dunia
Jika dibandingkan dengan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan atau 2014 di Brasil yang penuh warna dan budaya lokal, Piala Dunia 2018 di Rusia justru terasa datar. Meskipun stadion megah dan jutaan mata tertuju, suasana yang hadir terasa tidak seperti biasanya. Durasi acara yang pendek, jumlah penampil yang terbatas, serta kursi stadion yang terlihat banyak kosong membuat banyak pihak menganggapnya sebagai pembukaan paling “sepi” dan kurang menggairahkan dalam beberapa tahun terakhir.
Apa Penyebabnya?
Ada beberapa alasan yang menjadi faktor utama kenapa upacara pembukaan tahun 2018 terasa berbeda. Pertama, pihak penyelenggara memutuskan untuk mengurangi skala pertunjukan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Fokus lebih ditekankan pada pertandingan sepak bola itu sendiri, bukan pada hiburan yang berlebihan.
Kedua, banyak penggemar internasional yang belum tiba di Rusia saat acara pembukaan berlangsung, sehingga banyak kursi kosong di stadion. Akibatnya, suasana tribun pun terlihat kurang padat.
Terakhir, penampil yang hadir juga sangat terbatas. Hanya ada Robbie Williams, penyanyi pop terkenal, dan seorang penyanyi opera soprano yang tampil. Tidak ada ragam hiburan seperti biasanya yang bisa menyemarakkan suasana.
Apakah Suasana Sunyi Ini Berpengaruh pada Pertandingan?
Ternyata, sama sekali tidak. Begitu pertandingan antara Rusia dan Arab Saudi dimulai, energi langsung mengalir deras. Para pemain tampil dengan penuh semangat, dan para penonton yang hadir pun ikut larut dalam adrenalin pertandingan. Jadi meski upacara pembukaan terkesan kalem, aksi di lapangan membuat semuanya kembali hidup dan seru.
Namun demikian, momen pembukaan biasanya menjadi waktu untuk menyatukan rasa antusiasme seluruh dunia. Dan di tahun 2018, banyak yang merasa momen itu terlewat begitu saja.
Apakah Tren Upacara Pembukaan yang Sederhana Akan Terus Berlanjut?
Mungkin saja. Di tengah upaya penghematan anggaran dan keinginan untuk mengedepankan esensi pertandingan, acara pembukaan yang lebih sederhana bisa menjadi tren baru. Beberapa penggemar justru menyukai hal ini karena perhatian fokus sepenuhnya pada sepak bola, tanpa gangguan pertunjukan yang berlebihan.
Namun, di sisi lain, ada pula yang merindukan kemegahan dan drama yang biasanya hadir di panggung pembukaan. Semua kembali pada preferensi masing-masing.
Kesimpulan
Tidak setiap pembukaan Piala Dunia harus riuh dan megah. Tahun 2018 mencatat rekor sebagai pembukaan paling low-key di era modern. Meski begitu, pertandingan yang berlangsung tetap berhasil memberikan ketegangan dan hiburan yang diharapkan jutaan penggemar di seluruh dunia.
Bagaimana menurut Anda? Haruskah Piala Dunia selalu dibuka dengan pertunjukan besar yang meriah, atau justru lebih baik membiarkan sepak bola berbicara sendiri tanpa banyak hiasan? Bagikan pendapat Anda, kami sangat ingin mendengar suara Anda!