Tips Mengemudi Saat Buruk
Muhammad Irvan
| 16-09-2025

· Oto Team
Bayangkan sedang dalam perjalanan pulang, setengah jalan lagi menuju rumah, langit tiba-tiba menghitam, dan hujan deras mengguyur jalanan. Kaca depan mulai dibasahi air tanpa henti, wiper bekerja keras namun tetap terasa kurang.
Kendaraan di sekitar tampak seperti rintangan bergerak, dan suasana mendadak mencekam. Mengemudi dalam cuaca buruk memang bisa menjadi ujian mental, tapi dengan kebiasaan yang tepat, perjalanan tetap bisa dikendalikan dengan tenang dan aman.
1. Kurangi Kecepatan, Tenangkan Gerakan
Aturan pertama saat menghadapi cuaca ekstrem: perlambat kendaraan. Jalanan yang basah atau licin akan mengurangi daya cengkeram ban pada aspal. Ini berarti jarak pengereman menjadi lebih panjang. Hindari gerakan tiba-tiba seperti menginjak rem mendadak, menyetir tajam, atau berakselerasi dengan cepat. Gunakan gerakan halus dan lembut untuk menjaga stabilitas kendaraan dan mencegah tergelincir.
2. Tambah Jarak Aman dari Kendaraan Lain
Dalam kondisi cerah, aturan tiga detik cukup ideal untuk jarak mengikuti kendaraan di depan. Namun, saat hujan, kabut, atau salju, jarak ini sebaiknya dilipatgandakan. Memberi ruang yang lebih luas akan memberikan waktu reaksi yang cukup bila kendaraan di depan mendadak berhenti atau tergelincir. Jarak ekstra ini adalah ‘zona aman’ yang bisa menyelamatkan dari kecelakaan.
3. Gunakan Lampu dengan Cerdas
Lampu kendaraan bukan hanya untuk membantu melihat jalan, tapi juga agar terlihat oleh pengemudi lain. Nyalakan lampu depan setiap kali visibilitas menurun, baik saat hujan deras, kabut, maupun cuaca mendung. Hindari penggunaan lampu jauh saat kabut tebal karena justru bisa memantul dan menyilaukan mata. Jika kendaraan dilengkapi lampu kabut, inilah saat yang tepat untuk menggunakannya.
4. Waspadai Risiko Aquaplaning
Aquaplaning terjadi ketika lapisan air memisahkan ban dari permukaan jalan, menyebabkan kehilangan kendali. Gejalanya bisa dirasakan saat setir terasa ringan dan kendaraan mulai meluncur ke satu arah. Jangan panik. Lepaskan pedal gas secara perlahan, arahkan setir lurus, dan biarkan kecepatan berkurang dengan sendirinya. Menginjak rem atau memutar setir secara agresif justru memperburuk kondisi.
5. Bersiap Hadapi Angin Kencang
Angin kuat dapat menggoyangkan kendaraan, terutama jenis kendaraan tinggi seperti SUV, van, atau truk ringan. Pegang setir dengan kedua tangan, dan waspadai hembusan tiba-tiba saat melewati area terbuka atau saat berpapasan dengan kendaraan besar. Kurangi kecepatan dan tetap berada di tengah jalur untuk menjaga keseimbangan.
6. Pastikan Jendela dan Kaca Selalu Jernih
Cuaca buruk sering menyebabkan embun di kaca jendela dan kaca spion. Gunakan defogger dan AC secara bersamaan untuk menjaga kaca tetap bening. Pastikan wiper dalam kondisi prima sebelum musim hujan tiba. Ganti jika sudah mulai meninggalkan goresan atau menimbulkan suara berderit. Pandangan yang jelas adalah kunci utama keselamatan saat cuaca tidak bersahabat.
7. Jangan Ragu untuk Menepi
Dalam kondisi tertentu, pilihan paling aman adalah berhenti. Bila hujan terlalu deras hingga visibilitas hampir nol, atau jalanan terasa seperti permukaan es, segera cari tempat aman untuk menepi. Pilih rest area, tempat parkir, atau bahu jalan yang cukup lebar dan jauh dari arus lalu lintas. Nyalakan lampu hazard agar kendaraan lain tahu posisi kendaraan sedang berhenti.
8. Siapkan Segalanya Sebelum Berangkat
Mengemudi aman saat cuaca buruk dimulai sejak sebelum perjalanan dimulai. Periksa prakiraan cuaca, rencanakan waktu tambahan, dan pastikan perlengkapan darurat tersedia di kendaraan. Beberapa barang penting yang sebaiknya selalu dibawa antara lain: pengikis es, senter, selimut kecil, powerbank cadangan, serta air minum. Sedikit persiapan bisa membuat perbedaan besar saat terjadi situasi darurat.
Cuaca Buruk Bukan Halangan, Tapi Ujian Kecakapan
Mengemudi dalam kondisi cuaca yang menantang memang bisa memicu stres. Namun dengan sikap tenang, teknik yang benar, dan kesiapan maksimal, perjalanan tetap bisa dilakukan dengan aman dan efisien. Setiap hujan deras, kabut tebal, atau angin kencang bisa menjadi ajang untuk membuktikan keahlian mengemudi yang sebenarnya.
Jadi, saat langit mendung mulai menggelayut dan hujan turun deras, jangan panik. Anggap itu sebagai panggung untuk menunjukkan kendali penuh atas kendaraan dan menjaga keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lainnya.