Revolusi Sepeda Listrik
Saraswati Pramita
| 19-09-2025

· Oto Team
Pernah melihat orang-orang yang melaju dengan tenang di jalur sepeda yang lebar, mengenakan pakaian kantor rapi tanpa terburu-buru, seolah mereka tidak merasakan sedikit pun tekanan waktu? Mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja.
Beberapa dari mereka bahkan berasal dari daerah yang biasanya hanya bisa dijangkau dengan mobil. Lima puluh kilometer? Tidak masalah. Dengan sepeda listrik, rute yang aman, dan kebiasaan berangkat saat anak-anak masih sarapan, perjalanan panjang jadi terasa ringan.
Di Belanda, bersepeda jarak jauh bukan lagi hal yang aneh. Bahkan, sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Ini bukan lagi sekadar kegiatan hobi, melainkan bagian dari ritme kehidupan nasional. Apa yang membuatnya begitu berhasil? Dua hal utama: menyediakan jalur yang aman dan langsung untuk perjalanan, serta memadukannya dengan alat yang membuat jarak jauh jadi terasa mudah. Alat itu? Sepeda listrik. Jalurnya? Fietssnelweg atau jalan raya sepeda.
Jalan Raya untuk Sepeda, Bukan Mobil
Berbeda dengan jalur sepeda biasa yang kadang harus berbagi jalan dengan mobil atau kendaraan parkir, jalur-jalur ini dirancang khusus untuk kecepatan dan kelancaran. Jalurnya lebih lurus, halus, dan terpisah jauh dari lalu lintas kendaraan dan jalur pejalan kaki. Tidak ada lampu merah atau tanda berhenti. Perempatan yang minim. Lampu lalu lintas pun diatur agar pengendara dapat melaju dengan kecepatan stabil sekitar 18-20 km/jam, menjaga momentum tetap terjaga.
Contoh nyata dari jaringan ini adalah rute F35 yang menghubungkan Utrecht dengan Rhenen. Rute sepanjang 17 kilometer ini menawarkan perjalanan tak terhenti, menyusuri hutan dan ladang, dengan terowongan di bawah jalan raya utama dan jembatan yang melintasi kanal-kanal. Atau F12 yang menghubungkan Leiden dengan The Hague, yang setiap harinya digunakan oleh ribuan orang untuk berkomuter, bahkan ada yang menempuh 25 kilometer hanya dengan bantuan pedal sepeda listrik.
Saat ini, jaringan ini sudah mencakup lebih dari 200 kilometer dan terus berkembang pesat. Tujuan utamanya? Menghubungkan setiap kota dengan lebih dari 50.000 penduduk dengan jalur sepeda cepat pada tahun 2030. Dan itu berhasil. Pada 2023, hampir 28% perjalanan yang lebih dari 7,5 kilometer di Belanda dilakukan dengan sepeda, angka yang meningkat drastis dibandingkan 10 tahun lalu yang hanya sekitar 18%.
Mengapa Sepeda Listrik Mengubah Segalanya
Sepeda listrik adalah kekuatan utama di balik perubahan ini. Tanpa sepeda listrik, perjalanan pulang-pergi sejauh 50 kilometer tentu sangat melelahkan. Namun dengan sepeda listrik? Itu menjadi sangat mungkin.
Sepeda listrik modern memberikan bantuan pedal hingga 25 km/jam, sehingga pengendara bisa menempuh jarak jauh tanpa merasa kelelahan. Anda bisa tiba di kantor tanpa perlu mandi keringat. Anda bisa membawa tas kerja, laptop, bahkan bekal makan siang tanpa merasa terbebani. Dan yang lebih hebatnya, motor hanya akan bekerja saat Anda mengayuh, mendorong Anda untuk tetap bergerak alih-alih hanya duduk santai.
Produsen sepeda melaporkan bahwa pemilik sepeda listrik rata-rata berkendara 50% lebih banyak dibandingkan ketika menggunakan sepeda biasa. Perjalanan jauh seperti 30 hingga 50 kilometer pun menjadi hal yang biasa, terutama di daerah Randstad yang meliputi kota-kota besar seperti Amsterdam dan Rotterdam.
"Dulu kami mengemudi selama 45 menit setiap hari, terjebak macet," kata Lotte, seorang manajer proyek di Eindhoven. "Sekarang kami bersepeda 52 kilometer pulang pergi. Waktu yang dibutuhkan hampir sama, tapi kami merasa lebih baik. Kami berada di luar ruangan. Kami bisa merasakan perubahan musim. Kami tidak menghirup polusi."
Bagaimana dengan biaya? Sebuah sepeda listrik berkualitas dibanderol antara €2.500 hingga €4.000, tapi bisa bertahan selama 8 hingga 10 tahun dengan perawatan dasar. Biaya pengecasan pun hanya sekitar €0,10 per sekali pengisian penuh. Dibandingkan dengan biaya kepemilikan mobil bensin, asuransi, parkir, depresiasi hematannya tentu sangat terasa. Banyak perusahaan di Belanda yang kini menawarkan program sewa sepeda bebas pajak, yang membuat biaya ini semakin terjangkau.
Model Ini Mulai Menyebar ke Negara Lain
Pendekatan Belanda ini bukan hanya mengubah cara orang berkomuter, tetapi juga mempengaruhi kebijakan perkotaan di seluruh Eropa. Belgia telah meluncurkan jaringan snelfietsroutes mereka sendiri, sementara Jerman menginvestasikan miliaran euro dalam pembangunan Radschnellwege, dengan rute seperti RS1 di Essen yang sudah menarik ribuan pengendara setiap harinya. Bahkan, Prancis berencana untuk membangun 1.800 kilometer jalan sepeda raya hingga 2030 yang terinspirasi oleh desain Belanda.
Namun, yang membuat model Belanda ini benar-benar berhasil bukan hanya pada infrastruktur atau teknologi semata tetapi pada integrasinya. Jalur sepeda cepat terhubung dengan sistem transportasi umum. Kereta api memiliki ruang penyimpanan khusus untuk sepeda listrik. Kota-kota menyediakan parkir sepeda yang aman dan tertutup di stasiun-stasiun. Tempat kerja pun menyediakan fasilitas shower dan loker. Seluruh sistem dirancang agar memilih sepeda bukanlah sebuah pengorbanan, melainkan pilihan logis.
Filosofi ini tercermin dalam berbagai detail. Jalur sepeda dihindarkan dari tanjakan yang terjal. Papan petunjuknya jelas dan konsisten. Aplikasi memberikan pembaruan kondisi jalur secara real-time. Dan karena jalur-jalur ini dibangun untuk tahan lama dengan menggunakan aspal yang kuat dan drainase yang baik, mereka memerlukan perawatan yang lebih sedikit, yang pada gilirannya menghemat dana publik.
Apa Rasanya Hidup Seperti Ini?
Meski banyak yang melihatnya sebagai cerita kebijakan, bagi orang-orang yang menjalani kehidupan seperti ini, semuanya terasa lebih pribadi. Ini tentang mendapatkan kembali waktu. Tentang sampai di tempat tujuan dengan pikiran segar, bukan lelah. Tentang mengetahui bahwa perjalanan Anda tidak memperburuk kerusakan planet ini.
Seorang ayah di Amersfoort bersepeda sejauh 24 kilometer setiap hari agar anaknya bisa melambaikan tangan dari jendela sekolah saat ia melewati. Seorang perawat di Zwolle bersepeda 30 kilometer setiap hari, mengatakan bahwa perjalanan pagi yang tenang membantunya menenangkan pikiran sebelum mulai bekerja. Bahkan para petani sepanjang rute sudah mengenal para pengendara tetap dan sering melambaikan tangan kepada mereka.
Bagi mereka, bersepeda bukan hanya soal kebugaran, tetapi tentang kebebasan. Kebebasan untuk bergerak tanpa suara bising, tanpa asap knalpot, tanpa terjebak dalam kemacetan.
Jadi, jika Anda pernah merasa terjebak oleh perjalanan panjang oleh macet, oleh biaya, oleh beban perjalanan, mungkin ini saatnya untuk berpikir ulang. Di suatu tempat, ada seseorang yang bersepeda sejauh dua kali lipat dari Anda, tiba dengan pikiran jernih, dan merenungkan burung-burung yang ia lihat sepanjang perjalanan.
Mungkin masa depan perjalanan bukanlah mobil yang lebih cepat. Mungkin itu adalah jalur yang lebih cerdas dan suara hening motor sepeda yang membantu Anda menjelajah lebih jauh dari yang pernah Anda bayangkan.