Fenomena Van Listrik
Ditha Anggraeni
Ditha Anggraeni
| 17-10-2025
Oto Team · Oto Team
Fenomena Van Listrik
Pernahkah Anda merasakan kelelahan setelah liburan panjang? Kembali ke rumah, koper yang masih terbuka, dan sudah mulai khawatir dengan rutinitas yang menanti.
Namun, bayangkan jika liburan Anda tidak memerlukan antrean panjang di bandara, tidak perlu memesan jauh-jauh hari, dan yang pasti, tidak ada tumpukan cucian yang menunggu.
Sebaliknya, Anda baru saja keluar dari camper van, menyeduh kopi di tepi danau yang tenang, dan dalam perjalanan pulang, anak-anak tertidur nyenyak di belakang. Tanpa stres. Ini adalah ritme baru yang kini semakin banyak diadopsi oleh keluarga di Norwegia, Swedia, dan Finlandia. Mereka tidak hanya bermimpi tentang gaya hidup van, mereka menginvestasikan dana untuk itu, dengan sentuhan berbeda: mereka memilih camper van listrik atau hibrida. Tidak hanya untuk petualangan, tetapi juga sebagai bentuk nyata perhatian terhadap iklim.

Perubahan yang Bergerak

Di Oslo, lebih dari satu dari lima camper van yang terjual pada 2023 adalah model listrik atau hibrida plug-in, suatu lonjakan signifikan dibandingkan hanya 4% di tahun 2020. Di Swedia, penyewaan camper van dengan tenaga listrik meningkat hingga 140% antara 2022 dan 2024. Menariknya, yang membeli atau menyewa van ini bukan hanya petualang solo atau pensiunan, melainkan orang tua, pekerja jarak jauh, dan keluarga muda yang memilih untuk meninggalkan penerbangan akhir pekan dan hotel yang penuh sesak, demi perjalanan santai yang menyusuri hutan, pesisir, dan taman nasional.
Polanya jelas: liburan keluarga kini sedang didefinisikan ulang. Ini bukan sekadar soal menghemat uang atau menghindari keramaian. Ini adalah soal menyesuaikan cara kita bepergian dengan nilai yang kita pegang.

Kecemasan Iklim, Satu Perjalanan dalam Satu Waktu

Banyak orang tua di negara-negara ini mengaku telah mengurangi frekuensi terbang, bukan karena alasan finansial, tetapi karena rasanya tidak lagi tepat. Menurut survei 2023 dari Dewan Iklim Nordik, 68% responden merasa "canggung" tentang penerbangan, terutama untuk perjalanan jarak pendek di bawah 500 kilometer.
Di sinilah electric camper van menjadi solusi. Bagi keluarga yang terdiri dari empat orang, perjalanan sejauh 600 kilometer dengan camper van listrik menghasilkan sekitar 70% lebih sedikit emisi dibandingkan penerbangan yang sama, menurut analis transportasi dari Universitas Oslo. Bahkan ketika pengisian daya dilakukan dari jaringan listrik yang masih mengandung bahan bakar fosil, jejak karbonnya tetap lebih rendah, terutama di negara-negara yang lebih dari 90% listriknya bersumber dari energi terbarukan.
"Ini bukan soal menjadi sempurna," kata Lina Bergström, seorang guru dan ibu dari dua anak di Uppsala. "Ini soal melakukan sesuatu yang nyata. Ketika kami mengendarai van menuju pegunungan, kami berbicara tentang pohon-pohon yang kami lewati, burung-burung yang kami lihat. Perjalanan itu sendiri menjadi bagian dari pelajaran."

Pekerjaan Jarak Jauh Membuat Semua Ini Mungkin

Kenaikan jumlah pekerjaan fleksibel secara diam-diam memungkinkan perubahan ini. Dengan anak-anak yang belajar secara hybrid dan orang tua yang bekerja dari rumah—atau bahkan dari dalam van itu sendiri, akhir pekan bisa meluas menjadi perjalanan selama empat hari. Perlu rapat pukul 10 pagi? Parkir di dekat kafe dengan Wi-Fi, sambungkan laptop, dan jelajahi alam pada siang hari.
Di Norwegia, hampir 40% pekerja penuh waktu kini bekerja secara jarak jauh setidaknya sebagian waktu. Fleksibilitas ini memungkinkan keluarga tidak terikat pada liburan tahunan dua minggu. Mereka memilih "mikro-liburan" tiga hari di sini, akhir pekan panjang di sana, seringkali dalam radius 300 kilometer. Camper van menjadi basis mobile, menghilangkan kebutuhan untuk membongkar dan mengepak barang-barang berulang kali.
Dan karena camper van listrik bisa mengisi daya di tempat perkemahan atau stasiun umum (banyak di antaranya menawarkan pengisian gratis atau dengan biaya rendah untuk kendaraan ramah lingkungan), logistik perjalanan semakin mudah.
Fenomena Van Listrik

Desain yang Sesuai untuk Kehidupan yang Bergerak

Camper van listrik yang ramah keluarga saat ini tidak lagi berupa van yang serba minimalis. Mereka didesain dengan cermat untuk kehidupan nyata. Model seperti Hymer E-Premium atau Volvo Recharge Camper yang akan datang, mencakup:
- Area tidur yang terisolasi untuk dua orang dewasa dan dua anak, dengan tirai gelap dan ventilasi.
- Dapur kompak dengan kompor induksi, wastafel, dan lemari es yang diberdayakan oleh panel surya atau baterai utama.
- Lantai yang dipanaskan, sangat dibutuhkan di iklim Nordic, menggunakan pompa panas listrik.
- Manajemen energi pintar yang memastikan baterai tidak habis saat malam.
Beberapa model bahkan dilengkapi dengan rak sepeda lipat, memungkinkan keluarga menjelajah jalur sepeda tanpa perlu berkendara lebih jauh. Dengan harga sewa rata-rata sekitar $180 per malam (atau $65.000 untuk membeli baru), mereka mulai terjangkau bagi keluarga dengan pendapatan menengah, terutama dengan insentif pemerintah untuk kendaraan dengan emisi rendah.

Mengubah Makna 'Perjalanan'

Ini bukan sekadar soal transportasi. Ini adalah pergeseran budaya. Tujuan utamanya bukan lagi sekadar mengunjungi tempat-tempat terkenal, tetapi lebih kepada memperlambat ritme hidup, memasak bersama, bangun pagi di tengah alam. Di Finlandia, fenomena ini disebut mökki-ilmiö, fenomena kabin di mana keterputusan dari dunia luar justru memberikan pembaruan.
Komunitas-komunitas pun mulai beradaptasi. Kota-kota kecil kini menambah titik pengisian daya EV di dekat jalur pendakian dan tempat-tempat pemandangan. Taman nasional kini menawarkan zona khusus camper dengan fasilitas pembuangan sampah ramah lingkungan dan jam-jam tenang. Di Norwegia bagian barat, beberapa operator feri memberikan diskon untuk kendaraan listrik, menjadikan perjalanan ke pulau-pulau lebih mudah dan lebih ramah lingkungan.
Bahkan perusahaan asuransi turut merespons. Polis sekarang mencakup peralatan kerja jarak jauh dalam van, dan beberapa juga menawarkan dukungan teknis jalanan untuk kesalahan perangkat lunak pada sistem penggerak listrik, ini adalah tanda bahwa ini bukan hanya tren sesaat, tetapi sebuah transformasi.

Jalan yang Menanti

Tentu, masih ada tantangan. Infrastruktur pengisian daya belum sempurna, terutama di daerah-daerah terpencil. Perkemahan di cuaca dingin memerlukan persiapan ekstra. Dan tidak setiap keluarga mampu membeli van baru, meskipun pasar barang bekas semakin berkembang pesat.
Namun, inti dari perubahan ini semakin jelas: bepergian dengan peduli terhadap lingkungan tidak berarti mengorbankan kebahagiaan. Itu berarti memilih perjalanan yang bisa memberikan ketenangan bagi diri kita dan dunia sekitar kita.
Jadi, ketika Anda merencanakan liburan berikutnya, tanyakan pada diri Anda: apakah kita perlu pergi jauh untuk merasa bebas? Mungkin pelarian yang paling bermakna justru lebih dekat daripada yang Anda kira, di jalan yang lebih sepi, dengan tawa anak-anak di belakang, dan satu-satunya suara yang Anda dengar saat berhenti adalah hembusan angin di antara pepohonan pinus.