Evolusi Keselamatan Mobil
Saraswati Pramita
Saraswati Pramita
| 17-10-2025
Oto Team · Oto Team
Evolusi Keselamatan Mobil
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana mobil yang dulu dianggap sebagai mesin berbahaya kini menjadi salah satu moda transportasi paling aman? Saat ini, mobil dilengkapi dengan puluhan teknologi yang bisa menyelamatkan nyawa, namun semua itu bukan terjadi begitu saja.
Sepanjang abad terakhir, regulasi keselamatan mobil berkembang pesat, didorong oleh berbagai insiden tragis, tekanan publik, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Mari kita telusuri perjalanan panjang, secara harfiah dan kiasan, bagaimana peraturan ini mengubah cara kita berkendara selamanya.

Awal Mula: Kesadaran Keselamatan yang Minim

Pada awal abad ke-20, mobil adalah keajaiban mekanik, tetapi sama sekali tidak aman. Mobil-mobil pertama dibuat tanpa sabuk pengaman, zona penyerap benturan (crumple zones), bahkan beberapa tidak memiliki kaca depan. Ketika kepemilikan mobil meningkat di tahun 1920-an dan 1930-an, jumlah kecelakaan lalu lintas pun bertambah. Namun, pada masa itu, keselamatan dianggap sebagai tanggung jawab pengemudi, bukan pabrikan. Pemerintah belum menetapkan standar apapun terkait perlindungan saat kecelakaan atau desain kendaraan.

Upaya Regulasi Keselamatan Pertama

Baru pada pertengahan abad ke-20, regulasi keselamatan mulai terbentuk. Pada 1959, Volvo mencetak sejarah dengan memperkenalkan sabuk pengaman tiga titik, desain yang masih digunakan hingga kini. Meski awalnya bersifat opsional di banyak negara, beberapa negara seperti Amerika Serikat mulai mewajibkan sabuk pengaman di kendaraan baru pada tahun 1960-an. Titik balik sesungguhnya terjadi pada 1966 dengan disahkannya National Traffic and Motor Vehicle Safety Act di AS. Undang-undang ini memberi wewenang kepada lembaga federal untuk menetapkan standar keselamatan bagi mobil yang dijual di negara tersebut.

Sabuk Pengaman, Airbag, dan Uji Tabrak

Ketika para peneliti mulai mempelajari cedera lalu lintas dengan lebih mendalam, berbagai perlindungan tambahan bermunculan. Pada tahun 1970-an, uji tabrak mulai digunakan sebagai metode standar untuk membandingkan keselamatan berbagai model mobil. Tahun 1980-an memperkenalkan airbag, yang pada akhirnya menjadi fitur wajib di banyak kendaraan pada akhir 1990-an. Inovasi ini bukan sekadar kemajuan teknologi, tetapi juga hasil dari penelitian intensif dari lembaga seperti Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) dan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), yang hingga kini terus memengaruhi standar keselamatan global.

Standar Global Mulai Terpadu

Seiring berkembangnya industri otomotif di berbagai belahan dunia, regulasi keselamatan mulai merata melampaui batas negara. Uni Eropa, misalnya, memperkenalkan sistem harmonisasi uji tabrak dan keselamatan pejalan kaki pada 1990-an. Jepang, Australia, dan negara lainnya mengikuti langkah serupa. Meski tiap negara memiliki aturan yang berbeda, banyak wilayah kini ikut dalam program seperti Global NCAP (New Car Assessment Program), yang memberikan peringkat keselamatan berdasarkan metode pengujian yang seragam.

Teknologi Mengambil Alih Kemudi

Memasuki era 2000-an, keselamatan tidak hanya fokus pada perlindungan saat kecelakaan, tetapi juga mencegah kecelakaan itu sendiri. Teknologi bantuan pengemudi mulai bermunculan, seperti sistem pengereman anti terkunci (ABS), kontrol stabilitas elektronik (ESC), dan peringatan keluar jalur. Studi tahun 2015 oleh IIHS menunjukkan bahwa ESC mampu mengurangi risiko kecelakaan fatal tunggal hingga lebih dari 50%. Pemerintah kemudian mulai mewajibkan penggunaan teknologi tersebut, mengakui efektivitasnya dalam menyelamatkan nyawa.

Meningkatnya Sistem Bantuan Pengemudi Canggih (ADAS)

Dalam satu dekade terakhir, regulasi keselamatan mengadopsi teknologi baru yang dikenal dengan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS). Sistem ini mencakup cruise control adaptif, pengereman darurat otomatis, pemantauan titik buta, dan deteksi pejalan kaki. Uni Eropa kini mewajibkan fitur-fitur ini pada kendaraan baru sejak 2022. Sementara itu, lembaga pemerintah dan produsen di Amerika Serikat juga bekerja sama untuk menerapkan fitur serupa secara sukarela di berbagai lini kendaraan.
Evolusi Keselamatan Mobil

Mobil Listrik dan Otonom: Era Baru Keselamatan

Masa depan keselamatan mobil diperkirakan ada pada kendaraan yang dapat mengemudi sendiri. Walaupun mobil otonom belum menyebar luas, teknologi yang mendukungnya, seperti sensor LiDAR, pemetaan waktu nyata, dan pengambilan keputusan berbasis kecerdasan buatan, sudah memengaruhi desain mobil masa kini. Regulator keselamatan di seluruh dunia kini tengah menyusun kerangka pengujian dan sertifikasi bagi kendaraan jenis ini. Forum Ekonomi Dunia menekankan pentingnya regulasi yang mampu menyeimbangkan inovasi dengan standar keselamatan yang kuat, mengingat risiko dan ketidakpastian baru yang muncul.

Peran Konsumen dan Kesadaran Publik

Perlu diketahui bahwa kemajuan keselamatan ini tidak hanya didorong oleh pemerintah dan perusahaan otomotif. Kelompok advokasi publik, seperti organisasi keselamatan jalan, berperan penting dalam mendorong lahirnya undang-undang yang lebih ketat dan uji coba kendaraan yang lebih baik. Permintaan konsumen terhadap mobil yang aman juga menjadi pendorong inovasi. Banyak orang memilih kendaraan berdasarkan rating keselamatan dan fitur perlindungan modern yang ditawarkan.

Menatap 100 Tahun ke Depan

Bagaimana keselamatan mobil akan terlihat di masa depan? Para ahli memprediksi akan ada lebih banyak sistem biometrik, seperti deteksi kantuk jalan raya yang lebih pintar berkomunikasi dengan kendaraan, dan kecerdasan buatan yang dapat beradaptasi dengan perilaku pengemudi. Meskipun teknologi akan terus berkembang, satu hal yang pasti: regulasi keselamatan harus selalu berada selangkah lebih maju demi melindungi semua orang di jalan.