Van Kreatif Seoul
Farzan Gunadi
Farzan Gunadi
| 24-09-2025
Oto Team · Oto Team
Van Kreatif Seoul
Semuanya berawal dari sebuah van yang tak diinginkan. Terparkir bertahun-tahun di belakang bengkel di Mapo, dengan ban yang sudah kempes, jendela yang berkabut, dan mesin yang sudah mati. Bagi banyak orang, itu hanyalah barang rongsokan.
Namun bagi Ji-ho, pria berusia 28 tahun, van itu lebih dari sekadar kendaraan tua, itu adalah ruang. Bukan tempat penyimpanan atau proyek mobil yang harus diperbaiki, melainkan ruang untuk membangun sesuatu yang berarti.
Enam bulan kemudian, van yang sama kini berdiri di sebuah taman komunitas dengan atap yang terbuka seperti bunga mekar, menyajikan latte oat milk dari meja kayu yang dibuat dengan tangan. Papan tulis di sebelahnya bertuliskan, "Satu buku ditukar = diskon setengah harga untuk kopi." Anak-anak asyik memilih buku dari tumpukan novel dan buku anak di dalam van, sementara para orang tua menikmati minuman mereka di bawah cahaya lampu tali yang hangat.
Ini bukan kasus tunggal. Di seluruh Seoul, sebuah gerakan diam-diam sedang mengubah mobil SUV yang sudah tidak terpakai dan van tua menjadi ruang sosial bergerak kafe keliling, perpustakaan pop-up, bahkan galeri seni mini. Mereka tidak hanya diparkir di halaman rumah atau tempat penyimpanan barang. Mereka hadir di trotoar, taman, dan pintu keluar stasiun subway, tempat orang-orang bisa berkumpul. Dan mereka sedang mendefinisikan ulang apa artinya menggunakan kendaraan saat tidak sedang mengendarainya.

Dari Mobil Usang Menjadi Bisnis Berdaya Sosial

Ini bukan food truck dengan izin resmi dan peralatan stainless steel. Proyek ini lahir dari tangan kreatif dan bahan-bahan yang diselamatkan. Fokusnya bukan pada keuntungan, melainkan pada kehadiran. Pada menciptakan momen jeda di tengah hiruk-pikuk kota yang tak pernah berhenti.
Prosesnya hampir selalu sama: seseorang mencari SUV murah atau bahkan gratis dengan mesin berkarat, tapi kerangkanya masih kokoh. Mereka melepas kursi belakang, memperkuat atap, dan memasang penutup yang bisa dilipat ke atas, membuka ruang ke langit. Di dalam, mereka membangun interior modular, rak geser untuk buku, ketel listrik kecil, meja lipat. Panel surya mengisi baterai kecil untuk lampu dan musik. Ada yang dilapisi isolasi agar nyaman saat cuaca dingin, ada pula yang dilengkapi tenda tarik agar teduh saat panas.
Yang membuat kendaraan ini istimewa bukan teknologi canggihnya, melainkan aksesibilitasnya. Tidak ada biaya sewa tempat komersial. Tidak ada masalah izin usaha yang rumit. Tidak perlu memprediksi keramaian pejalan kaki. Cukup sebuah ketel listrik, tangga, dan ide sederhana.
Sebuah van di Seongbuk-dong beroperasi sebagai "tukar buku berjalan." Di dalamnya tersimpan sekitar 200 judul buku, kebanyakan adalah novel, puisi, dan buku anak-anak hasil sumbangan. Pengunjung bisa menukar satu buku dengan buku lain, atau mengambil satu secara gratis dengan janji akan mengembalikannya setelah selesai dibaca. Saat akhir pekan, pemiliknya mengadakan sesi mendongeng singkat selama 15 menit untuk anak-anak. "Ini bukan soal memperbesar perpustakaan," katanya. "Tapi membuat membaca terasa ringan, mudah, dan tak terduga."
Di Hongdae, sebuah van menjalankan "kafe kopi santai" tanpa Wi-Fi, tanpa daftar menu, hanya dua jenis pour-over dan satu aturan: Anda harus duduk dan berbicara dengan seseorang saat menikmati kopi. "Orang datang dengan stres, terus cek ponsel," kata barista. "Saat mereka pergi, mereka sudah bertemu tetangga. Itulah tujuan kami."

Mengapa Ini Cocok untuk Saat Ini

Seoul adalah kota yang padat, serba cepat, dan mahal. Biaya sewa kafe kecil bisa mencapai lebih dari 30 juta rupiah per bulan, sangat memberatkan para kreator muda. Di sisi lain, kepemilikan mobil menurun tajam di kalangan usia di bawah 35 tahun. Banyak yang memandang kendaraan bukan sebagai simbol status, tapi sebagai beban mahal yang jarang digunakan.
Mengubah SUV rusak menjadi ruang fungsional mengubah logika itu. Dengan modal kurang dari 20 juta rupiah, Anda bisa membeli, membongkar, dan mengubah kendaraan menjadi micro-space yang bisa digunakan. Tanpa pinjaman bank, tanpa investor, tanpa kontrak sewa. Dan karena sifatnya yang mobile, Anda tidak terikat pada satu lokasi saja. Bisa berpindah mengikuti keramaian, mencoba kawasan baru, atau parkir di tempat yang paling dibutuhkan.
Para perencana kota pun mulai memperhatikan. Pemerintah kota menyediakan izin murah untuk proyek komunitas bergerak non-komersial, bahkan menghapus biaya bagi kendaraan yang digunakan untuk pendidikan, seni, atau pelayanan publik. Beberapa distrik memberi prioritas parkir khusus bagi "van berdampak sosial" di lahan parkir umum.
Van Kreatif Seoul

Lebih dari Sekadar Tren

Yang muncul bukan sekadar tren DIY sesaat. Ini adalah jenis sumber daya bersama yang menghargai penggunaan ulang, aksesibilitas, dan kebersamaan dibanding kepemilikan dan skala besar.
Beberapa pemilik van berpindah-pindah lokasi setiap minggu, membangun hubungan dengan berbagai lingkungan. Ada pula yang bekerja sama dengan sekolah atau tempat penampungan, memberikan buku gratis atau kopi hangat saat cuaca dingin. Beberapa bahkan membuka pelatihan, mengajarkan anak muda cara merombak kendaraan dengan aman dan kreatif.
Aturannya sederhana tapi konsisten: jaga kebersihan, buka untuk semua orang, jangan mencari keuntungan berlebihan. Uang bisa mengubah makna, mereka bilang. Begitu Anda mulai mengejar profit, tujuan utama akan hilang.
Dan kendaraan-kendaraan ini? Mereka menua dengan penuh karakter. Goresan dan penyok menjadi cerita yang hidup. Panel kayu yang berbeda warna menunjukkan tangan-tangan yang pernah membantu. Penyok di pintu jadi tempat menanam tanaman herbal.
Jadi, lain kali Anda melewati van dengan buku-buku yang berantakan di atasnya atau uap kopi yang mengepul dari atap, jangan hanya lewat begitu saja. Dekati, ambil satu buku, cicipi minumannya dan sapa pemiliknya. Karena di kota yang bergerak cepat ini, ruang kecil yang diubah dengan cinta ini mengingatkan kita bahwa hal paling berharga bukanlah yang dibeli mahal atau dibangun megah, melainkan yang dibagi perlahan, satu momen kecil demi momen kecil. Kadang, yang dibutuhkan hanyalah atap yang bisa terbuka.