Bahan Bakar
Saraswati Pramita
| 29-05-2024

· Oto Team
Konsumsi bahan bakar.
Biasa disebut dengan jumlah bahan bakar yang dikonsumsi suatu kendaraan setelah menempuh jarak 100 kilometer.
Indikator ekonomi kendaraan terutama diwakili oleh konsumsi bahan bakar, yang merupakan faktor kinerja penting dalam penggunaan kendaraan.
Parameter konsumsi bahan bakar mengacu pada jumlah bahan bakar yang dikonsumsi kendaraan per seratus kilometer (diukur dalam liter). Indikator-indikator ini diperoleh dari pengujian sampel yang dilakukan oleh produsen kendaraan sesuai dengan standar pengujian nasional. Hal ini mencakup konsumsi bahan bakar kondisi tunak dan konsumsi bahan bakar siklus.
Tingginya konsumsi bahan bakar pada truk, kendaraan konstruksi, dan kendaraan besar lainnya selalu menjadi perhatian sebagian besar perusahaan dan manajer perusahaan, yang menyebabkan tingginya biaya transportasi.
Namun, beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan besar dapat dikendalikan. Lalu, apa sebenarnya faktor-faktor tersebut?
1. Berat Kendaraan:
Berat kendaraan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Kendaraan yang lebih berat membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menggerakkannya. Oleh karena itu, kendaraan yang lebih berat biasanya mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar dibandingkan kendaraan yang lebih ringan.
2. Desain Kendaraan:
Desain kendaraan juga memengaruhi konsumsi bahan bakar.
(1) Masalah tekanan oli:
Semakin baik penyegelan kelompok mesin diesel dan semakin tinggi tekanannya, maka cenderung lebih hemat bahan bakar. Tekanan pompa oli yang rendah atau penyegelan yang buruk dapat menyebabkan pembakaran solar tidak sempurna sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar.
(2) Masalah tekanan ban:
Sebagaimana pengendara sepeda tahu bahwa tekanan ban yang lebih tinggi membuat berkendara lebih mudah dan tekanan ban yang lebih rendah membuatnya lebih sulit, kami juga memahami bahwa tekanan ban yang lebih tinggi di mobil dapat menghemat bahan bakar, sementara tekanan yang lebih rendah meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Tekanan ban yang rendah meningkatkan gaya yang diberikan pada luas permukaan ban, sehingga meningkatkan hambatan berkendara dan konsumsi bahan bakar. Sebaliknya, tekanan ban yang terlalu tinggi, terutama di musim panas, menyebabkan cepatnya keausan pada bagian tengah ban dan membahayakan keselamatan.
(3) Pemilihan ban:
Ban yang lebar dapat menahan beban yang lebih berat, dan banyak pengemudi lebih memilih memasang ban yang lebih lebar untuk kendaraannya. Namun ban yang lebih lebar mengakibatkan peningkatan gesekan dengan tanah, ketahanan yang lebih baik, dan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.
3. Kebiasaan Mengemudi:
Kebiasaan mengemudi juga berpengaruh signifikan terhadap konsumsi bahan bakar. Perilaku mengemudi yang agresif seperti akselerasi cepat, pengereman keras, dan mengemudi kecepatan tinggi meningkatkan konsumsi bahan bakar.
(1) Pemalasan:
Pemalasan yang berkepanjangan meningkatkan konsumsi bahan bakar kendaraan karena kendaraan mengkonsumsi energi selama berjalan, dan pemalasan yang berkepanjangan juga menimbulkan kerusakan yang signifikan pada mesin kendaraan.
(2) Akselerasi cepat dan pengereman keras:
Penelitian telah menunjukkan bahwa akselerasi cepat dan pengereman keras selama berkendara di kota dan jalan raya dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar sebesar 5% hingga 30%.
(3) Mengebut:
Beberapa pengemudi menyukai ngebut karena menganggapnya mengasyikkan. Meskipun peraturan menetapkan kecepatan maksimum 120 km/jam di jalan raya, banyak pengemudi yang melampaui batas ini, sehingga meningkatkan hambatan angin dan konsumsi bahan bakar selama berkendara kecepatan tinggi.
Selain itu, ngebut menimbulkan risiko keselamatan yang signifikan, terutama bagi kendaraan besar, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, disarankan untuk mempertahankan kecepatan stabil 90 km/jam, yang bermanfaat bagi mesin dan menghemat bahan bakar.
4. Kondisi Jalan:
Kondisi jalan juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Jalan kota yang padat dan berkendara jarak jauh di jalan raya keduanya berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi bahan bakar.
5. Kondisi Iklim:
Kondisi iklim juga berdampak pada konsumsi bahan bakar. Misalnya, suhu tinggi dan rendah membuat pengoperasian mesin menjadi lebih menantang, sehingga menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar.
Konsumsi bahan bakar kendaraan dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk bobot kendaraan, desain, kebiasaan mengemudi, kondisi jalan, dan kondisi iklim. Untuk mengurangi konsumsi bahan bakar, pengemudi perlu memahami
faktor-faktor ini dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar.