Evolusi Energi Otomotif
Delvin Wijaya
| 28-05-2024

· Oto Team
Mobil, kendaraan beroda empat serta dapat digerakkan sendiri.
Dan tidak seperti yang kita kenal sekarang ketika pertama kali ditemukan.
Perkembangannya telah melalui proses yang panjang. Selama lebih dari seratus tahun perbaikan dan inovasi berkelanjutan, hal ini telah merangkum kebijaksanaan dan keahlian manusia.
Negara ini telah memperoleh manfaat dari berbagai industri seperti minyak bumi, baja, aluminium, bahan kimia, plastik, mesin, listrik, jaringan jalan raya, teknologi elektronik, dan keuangan, yang mendorong kemajuan mereka. Akibatnya, mobil telah berkembang menjadi beragam jenis dan spesifikasi, banyak digunakan sebagai alat transportasi di berbagai sektor kehidupan sosial ekonomi.
Sejak tahun 1970, jumlah mobil secara global meningkat hampir dua kali lipat setiap 15 tahun, dengan produksi mobil global mencapai 87,38 juta unit pada tahun 2013.
Mobil pertama dalam sejarah manusia muncul pada tahun 1769, jauh dari era bensin. Pada tahun 1807, mesin pembakaran internal pertama yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar ditemukan, dan pada tahun 1826, mesin pembakaran internal industri pertama diciptakan.
Pada tahun 1833, Eugenio Barsanti dan Felice Matteucci mendirikan pabrik mesin pertama dalam sejarah. Namun, butuh waktu 50 tahun lagi hingga mobil bermesin pembakaran internal lengkap telah resmi lahir untuk pertama di dunia.
Pada tahun 1883, muncul mesin pertama yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya, dan dua tahun kemudian, Daimler memproduksi sepeda motor roda empat pertama yang menggunakan minyak bumi atau bensin sebagai bahan bakar mesinnya. Pada saat itu belum ada perbedaan antara mobil dan sepeda motor, sehingga sepeda motor roda empat ini dianggap sebagai pendahulu kendaraan modern yang bertenaga bensin.
Pada awal abad ke-20, mobil populer di kalangan keluarga kaya di negara maju. Mobil bertenaga uap menjadi yang terlaris
di pasar mobil global, disusul mobil listrik, sedangkan mobil berbahan bakar bensin, seperti yang kita kenal sekarang, menduduki peringkat ketiga. Memasuki abad ke-20, teknologi manusia berkembang pesat, memungkinkan produksi bensin ringan yang stabil melalui industri perminyakan.
Pada tahun 1911, seseorang menguraikan minyak mentah menggunakan proses Burton, sehingga produksi bensin meningkat secara eksponensial. Pada tahun 1908, Ford Model T mulai diproduksi, menandai tahap baru industrialisasi.
Kepemilikan mobil pribadi melonjak, dan industri taksi yang belum sempurna pun bermunculan. Kepemilikan mobil tidak lagi terbatas pada orang kaya maupun orang biasa juga mampu membeli mobil yang layak setelah bekerja beberapa saat. Pada saat yang sama, mobil balap menjadi populer. Hampir setiap perusahaan mobil memproduksi mobil balap khusus untuk mempromosikan merek mereka melalui prestasi balap.
Proses manufaktur mobil semakin matang. Sementara sebagian besar produsen mobil pada saat itu hanya memproduksi sasis, mengalihkan produksi bodi ke perusahaan lain, muncullah pabrikan seperti Mercedes dan Ford yang mampu menyelesaikan produksi mobil secara mandiri dengan proses penjualan yang lengkap.
Setelah tahun 1950-an, mobil mulai mengutamakan performa, dan kendaraan lebih memperhatikan kualitas. Teknologi sasis bergeser dari rangka tangga ke konstruksi monocoque.
Tetapi krisis minyak hampir menghancurkan industri otomotif, namun teknologi kendali elektronik diam-diam muncul pada saat ini, yang awalnya dimanfaatkan oleh Jepang. Setelah memenuhi pasar Jepang, mobil Jepang berekspansi ke Eropa dan Amerika. Negara-negara Eropa terpaksa menggunakan tarif untuk menghambat mobil Jepang, sementara mobil Amerika secara bertahap tertinggal dalam persaingan dengan mobil Jepang.
Mobil berbahan bakar bensin saat ini memang menghadapi masa depan yang suram. Tentu saja, banyak sekali pecinta mobil berbahan bakar bensin yang mengaku tidak akan beralih, namun tren hadirnya energi baru bukanlah sesuatu yang bisa dihentikan oleh segelintir orang. Menerima energi baru berarti mengakui bahwa tenaga penggerak yang dihasilkan oleh listrik akan menggantikan mesin pembakaran dalam, seperti halnya mesin pembakaran dalam yang mengalahkan mesin uap di awal abad ke-20. Energi baru juga akan melampaui mesin pembakaran internal dalam waktu yang tidak lama lagi.
Untuk mengatasi krisis energi, khususnya kelangkaan sumber daya minyak bumi, sehingga dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara maju seperti Eropa, Amerika, dan Jepang dengan penuh semangat mendukung pengembangan jenis tenaga baru untuk mobil.
Sumber tenaga baru ini mencakup kendaraan listrik, mobil hibrida, kendaraan sel bahan bakar, dan lain-lain.